Siapakah yang lebih durhaka?
- At April 23, 2010
- By Yori Yuliandra
- In Singgahlah Sejenak
- 30
(Perbandingan sederhana antara kedurhakaan manusia dan setan)
Jika dibandingkan antara manusia dengan setan, siapakah yang lebih durhaka kepada Allah…?
Kalau seseorang mengajukan pertanyaan di atas kepada kita, mungkin secara spontan kita akan menjawab bahwa si setan-lah yang lebih durhaka. Dan mungkin kita akan memperkuat lagi argumen tersebut dengan ayat-ayat Al Qur’an tentang betapa murkanya Allah SWT kepadanya. Misalnya ketika ia diperintahkan bersujud kepada Adam dan ia menolak seraya menyombongkan diri. Sampai kemudian Allah melaknat sang setan seumur hidupnya.
Meskipun demikian, kita perlu melihat dengan fair bahwa kita, manusia, juga punya potensi kedurhakaan yang sangat besar dan kadang mendominasi dalam diri kita. Meskipun itu juga akibat pengaruh di bisikan setan, tapi setidaknya kita punya pilihan untuk mengiyakan atau menidakkan bisikan tersebut. Dan betul, kita punya kuasa untuk itu.
Alkisah, zaman dahulu setan sering menampakkan diri layaknya manusia. Suatu hari, seorang desa berjalan menyusuri jalan perkampungan. Di tengah jalan ia bertemu setan dan berjalan bersamanya. Karena jarak yang cukup jauh, maka perjalanan itu memakan waktu seharian penuh sehingga pria tersebut meninggalkan shalat shubuh, zhuhur, ‘ashar, maghrib, termasuk shalat isya’.
Tatkala larut malam, pria tadi bersiap untuk tidur. Tiba-tiba setan itu pergi meninggalkannya seorang diri, sehingga dia berteriak memanggilnya:
“Hai setan, mengapa kamu meninggalkanku seorang diri?”
Setan menjawab:
“Kawan, ketahuilah bahwa seumur hidup aku hanya sekali berbuat durhaka kepada Allah. Dan itu menjadikan diriku makhluk terlaknat. Sedangkan kamu, dalam sehari ini saja telah mendurhakai-Nya lima kali, yakni meninggalkan shalat shubuh hingga isya’. Karena itulah aku pergi meninggalkan dirimu, karena takut terkena murka dan adzab-Nya, disebabkan perbuatanmu”
Hikayat di atas menyadarkan kita bahwa, setan, meskipun ia adalah makhluk yang sudah dilaknat oleh Allah SWT bukan berarti ia adalah makhluk yang lupa atas kekuasaan Allah, dan atas kemurkaan Allah. Ia sepertinya begitu paham bahwa meninggalkan shalat adalah dosa yang akan mendatangkan murka yang tidak terbayangkan oleh sang setan. Kemurkaan yang mungkin tidak hanya menimpa perilaku sang pendosa, tapi juga keluarga, sahabat, dan siapa saja yang ada di sekitarnya, bahkan ‘seorang’ setan pun.
Seumur hidup, setan hanya sekali durhaka kepada Allah. Sehari ini saja, berapa kalikah kita sudah durhaka kepada Allah…?
A word or two about shalat
Kawan, jangan kau abaikan ibadah shalatmu. Usirlah kemalasanmu untuk berwudhu’ untuk kemudian rukuk dan sujud padaNya. Shalat, ibadah yang cukup sederhana, atau bahkan sangat sederhana sehingga tak satu pun alasan yang bisa membenarkan kita untuk meninggalkan ibadah ini. Berfikirlah seribu kali, sejuta kali kalau mau meninggalkan shalat. Dan sampai akhirnya, sekali-kali jangan pernah terfikir untuk meninggalkan shalat.
Berikut adalah fakta-fakta tentang keistimawaan shalat.
- Ibadah mahdhah yang pertama diperintahkan
- Ibadah yang paling pertama dihisab di yaumul akhir, kelak.
- Ibadah yang dikhususkan dari ibadah lain secara umum (ingat doa “sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku adalah bagi Allah rabb semesta alam”)
- Ibadah yang tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan apapun, kecuali g*la atau ada gangguan kewara*an
- Salah satu ibadah yang ketika ditinggalkan maka pelakunya sudah menanggalkan keIslamannya (Bayna syirki wa bayna al’abdi tarkuhus sholaah… “Batas antara kesyirikan dengan kehambaan seseorang adalah ketika ia meninggalkan shalat)
- ITalk Episode 2: Belajar di Negeri Kangguru dengan Beasiswa - April 20, 2021
- Solid Dispersions of Famotidine: Physicochemical Properties and In Vivo Comparative Study on the Inhibition of Hyperacidity - August 9, 2020
- Menjadi “orang kimia” itu… (Refleksi satu tahun penelitian kimia farmasi) - March 7, 2020
ayel bertuah
jalan2 pagi sambil lihat informasi terbaru dari postingan sahabat
febriyanto
kalo gtu saya mo nanya am setannya, “emang situ sholat?” hhaha
hanyanulis
Manusia itu makluk yang paling ajaib, ketika ia sangat beriman, derajatnya lebih mulia dari malaikat, ketika ia sangat “tidak” beriman, derajatnya lebih rendah dari iblis 🙂
darahbiroe
heheh
aku sholat masih bolong2 juga nuy
jadi maluuuu heheh
😀
elmoudy
kalo diliat2… kayaknya setan durhakanya ya gitu gitu ajaa…
sedurhaka-harkanya setan.. mereka masih percaya adanya Tuhan kok. kalau manusia… ya kalau durhaka ampe gila gilaan… bisa ampe membunuh sudaranya.. bisa bener2 kafir sama sekali gak percaya ama Tuhan. hayoo.. kan lebih parah kan jadi manusia.
yoriyuliandra
betul juga ya…
kita kadang durhakanya emang gila-gilaan *kosa kata baru neh
fansmaniac
Wah postingan yang bagus sekali sob, mari kita tegakkan sholat..karena sholat adalah tiang agama disamping amal ibadah lainnya.
Nice post
asepsaiba
Kawan, ini kunjungan pertamaku… Artikelnya sungguh mencerahkan… Kadag kita tahu benar solat itu ibadah utama.. tapi tetap saja kita sering mengabaikan panggilanNya…
Yori
Alhamdulillah…
Mari saling berkunjung dan saling mencerahkan..
🙂
bluethunderheart
sangatlah menyukai artikelnya
hebat
berisi dan baik
salam hangat dari blue
Yui
kunjungan pertama,,
hmmm, jadi malu, masi bolong2 sholatnya…
ahmadi amrun
jadi malu sama setan dan malu pada diri sendiri nih…..
yoriyuliandra
Mudah2an rasa malu pertanda keimanan…
Afif logicprobe10
Wah, luar biasaa… saya tersesah di blog yg benar menggugah.. postingan yg mencerahkan 🙂
Salam kenal
skydrugz
Setan aja takut….
mustinya manusia lebih takut lagi ya…
Heran sama manusia….
skydrugz
salam kenal
delia4ever
Itulah kadang kita lupa juga..
Makasih sudah saling mengingati 🙂
achoey
Setan tak akan pernah tergoda utk berbuat baik
Sementara kita mudah tergoda utk berbuat buruk
yoriyuliandra
Betul juga ya…
Tapi Allah sudah “meridhoi” setan untuk menggoda manusia
hakim
kalo ditanya lebih beriman mana kepada Allah,setan atau manusia??apa jawaban teman2 setelah membaca postingan ini?
jalandakwahbersama
Assalamu’alaikum,
Rasulullah SAW bersabda: ”Amalan manusia yang pertama kali dihisab pada hari kiamat adalah shalat. Lalu Allah Azza wa Jalla (walaupun dia Maha Tahu) berkata kepada malaikat, ”lihatlah shalat hamba-Ku, apakah sempurna atau cacat? Jika shalat itu sempurna, dituliskan sempurna. Akan tetapi jika shalat tidak sempurna, Allah berkata kepada para malaikat, ”Lihatlah, apakah pada hamba-Ku ada shalat sunnah? Jika ada, sempurnakanlah shalat-shalat wajibnya dengan shalat-shalat sunnahnya, Demikian pula zakat. Kemudian amalan-amalan lain dihisab seperti itu.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, an Nasai, Ibn Majjah). (Dewi Yana)
Bunglon
mampir perdana sob, salam kenal yach….
manusia diwajibkan untuk senantiasa menyembah ALLAH namun setan telah diizinkan untuk menggoda manusia tergantung bagaimana tingkat keimanan kita…
Sukses Slalu!
sunflo
shalat adalah amalan pertama kali yang akan dihisab oleh Allah
nuances pen
Manusia, karena sudah jelas setan durhaka dan tempatnya neraka! Nagapain kita ikut-ikutan!
bluethunderheart
blue selalu ingin meresapi makna dari postingan yang baik ini
trims y om
salam hangat dari blue
fitrimelinda
salam hangat…
http://fitrimelinda.wordpress.com/2010/04/26/kebahagiaan-itu-ada-dalam-diri-tetapi-jarang-orang-yang-dapat-menemukannya-2/
Naja Raya
he he he he…jadi bingung…ternyata ada yang lebih “parah” dari setan ya..kiraun dia dah dedengkotnya gitu.. 😀
orange float
jadi malu sama setan, shalat ku masih bolong-bolong. terimakasih ya sudah mengingatkan 🙂
Usup Supriyadi
Ya, Setan hanya sekali dan tanpa ada dispensasi pengampunan, kalau manusia, selama masih memiliki desah nafas, ALLAH tetap membuka pintu ampunannya, sayangnya karena kemurahan ALLAH, kok manusia malah jadi ngelunjak ya . (doh) kalau bicara manusia, maka saya sendiri harus dijadikan tolak ukurnya nih , mesti lebih banyak berbuat . semoga kita dijauhkan dari sifat-sfita tercela, dan dibentengi dari gangguan setan durjana, yang datang dari muka belakang, dan kiri serta kanan kita .
QS. Al-A’raf : 16-17
Iblis menjawab: “Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).
ifan
Bagus
Nice