Berburu tanda tangan senior
*cerita lama mahasiswa baru Farmasi Universitas Andalas
Rasanya kamar saya terlalu rame oleh barang-barang yang tidak terlalu terpakai, tetapi sayang untuk dibuang. Feels like every stuffs has a memory that I should not throw it away. Akhirnya ketika beres-beres kamar, saya menemukan “buku generik” sewaktu menjadi mahasiswa baru di Jurusan Farmasi Universitas Andalas. Buku generik ini adalah buku pegangan mahasiswa baru selama acara pembinaan di jurusan kami. Buku ini berisi informasi terkait jurusan, organisasi, dan interaksi berupa tanda tangan senior yang berhasil dikumpulkan selama masa pembinaan. Buku ini membuat memori ini bernostalgia tentang indahnya masa-masa menjadi mahasiswa baru. Menjadi orang baru di kampus yang polos, ketemu teman-teman baru, ketemu senior-senior dengan berbagai tipe dan model (emang handphone…?), dan semuanya membuat kita seolah-olah punya dunia baru.
Kalau di jurusan saya dulu (sekarang sudah jadi fakultas), acara pembinaan mahasiswa barunya disebut BBMK (Bina Bakat Minat dan Kepemimpinan). Acara ini merupakan agenda pembinaan untuk mahasiswa baru di jurusan saya yang sudah dilaksanakan turun-temurun, dimana pada saat saya jadi mahasiswa baru pada tahun 2003, BBMK yang dilaksanakan adalah BBMK XX (duapuluh), artinya sudah 20 tahun dijaga kelestariannya. Beberapa tahun yang lalu, nama dan singkatan ini kemudian diadopsi oleh pihak universitas menjadi acara resmi pembinaan untuk mahasiswa baru di semua fakultas dan jurusan.
Secara umum, acaranya sangat menarik. Meskipun ada beberapa session yang “indah untuk dikenang, tapi pahit untuk diulang” yang pasti senantiasa menghiasi, ia tetap bisa dianggap sebagai suatu dinamika yang bisa jadi pelajaran berharga. Bahkan saking berkesannya, saya masih bisa untuk mendeskripsikan orang yang tanda tangannya berhasil saya dapatkan dan sebagiannya saya ketahui domisili dan pekerjaannya saat ini.
Karena pada waktu dulu semua pesan dan kesan mereka tidak bisa saya tanggapi secara tertulis, maka mungkin sekarang adalah waktu yang belum terlalu terlambat untuk berterima kasih dan menanggapinya *belum sampai 10 tahun kok…
Apriandi: Hidup adalah perjuangan –> Saya sangat paham tentang hal ini kalo dibawakan ke dunia perkuliahan: bahwa perkuliahan itu sendiri adalah perjuangan, ada yang perjuangannya mulus dan lancar, ada yang perjuangannya berujung kemenangan, dan tidak sedikit yang berhenti berjuang dan tewas di medan perang.
Alexander: sdb –> Sdb maksudnya apa ya…? Saya yang tau cuma “sda”: sama dengan atas. Hmm… mungkin sdb ini adalah kembarannya sda.
Arief Budi Harta: elok-elok jo urang sa-MIPA –> Maksudnya baik-baiklah sama teman-teman sefakultas di MIPA. Tapi saya baik-baik sama semua orang kok: sama dosen, sama senior, sama junior juga, ketua jurusan, pun rektor…
M. Azhari Herly Saptadi Putra: –“– –> senior yang nggak ngasih pesan dan kesan kadang dianggap senior yang baik, sehingga yuniornya bisa segera ngacir berpindah ke senior lain *hunting tanda tangan
Faisal Amin D.: Istiqomah –> Ini sama dengan pesan Rasul SAW, dan hal yang paling sulit dalam dunia ini adalah “istiqomah”, bukan mengucapkan atau menuliskannya, tapi melakukannya.
Achmad Suryaman: Istiqomah di jalan da’wah –> idem.
Yufiken Mulia Anggra: Idem –> sama
Friardi: ~ –> no comment
Rahmi: nasyidnya bagus –> ini komentar berawal dari penampilan tim nasyid kami dalam acara pembukaan BBMK XX dimana kami membawakan beberapa buah nasyid. Dan menurut pendapat dan tanggapan dari kebanyakan mereka, yang paling berkesan itu adalah lagu “Aku Calon Pharmacist”
Rike Marmulia: Kapal di pelabuhan adalah aman, tapi bukan itu tujuan kapal dibuat –> Pesan sarat makna, kapal dibuat adalah untuk mengarungi lautan dan mungkin akan berhadapan dengan gelombang.
Najmiatul Fitria: tujuan kapal dibuat adalah…… –> tuh uda saya bikin di atas
Delsa T.: RRB –> ini maksudnya Rajin-rajin Belajar, tapi bisa juga diartikan rajin-rajin berorganisasi, rajin-rajin belanja, rajin-rajin berantem, rajin-rajin baca, dll. Jangan pusing, ambil positifnya aja…
Marinda Shanie: You are what you think –> Maksudnya kamu adalah apa yang kamu pikirkan. Slogan ini kemudian bisa dikembangkan menjadi “You are what you read” atau bisa juga “You are what you write”. Memang, berfikir, membaca, dan menulis adalah hal yang sepenuhnya bisa mengisi jiwa dan membentuk manusianya.
Feni Nofieni: Rajin-rajin makan –> Sampai sekarang, pesan ini tidak sepenuhnya saya ikuti karena beberapa faktor yang sulit diidentifikasi. Oh ya, saya lupa alasan mengapa beliau memberi pesan ini, apa karena saya keliatan jarang makan orang ya…?
Didi Kurniawan: sdk –> Ini mungkin maksudnya “sama dengan kawan-kawan”.
Noviyandi Sayuti: RRB –> rajin-rajin belajar
Zulqifli: Gapailah cita-citamu –> Duh, pesan yang ini belum terlaksanakan juga, masih dalam usaha. Tapi sulit kali ya menggapai cita-cita kalao cita-cita aja gak punya…? “Cita-cita saya adalah menggapai cita-cita…!”
Aldino Desra: Keep smile –> Saya tidak pelit senyum kok, tapi kalo senyum terus kan gak enak juga. Tapi pesan ini nggak salah kok, karena bersumber dari orang yang tepat: murah senyum. Oh ya, saya juga pengen berpesan buat ybs “keep fighting…!” and best wishes…
Tusranel: Berfikir arif, bertindak bijak –> Pesan yang sangat mengena, simple tapi mendalam, sangat mendalam bahkan. Arif berarti mengetahui dan mengenal, dan menjadi syarat untuk bisa bertindak bijak dan tepat. Pesan seperti ini pastinya berasal dari orang yang punya kedewasaan.
Deka: Jangan takut sama senior. Cari: Maizul Putra (00131011), Irawati (00131016) –> Semua mahasiswa baru pasti selalu ditekankan untuk tidak takut sama senior, tapi pada kenyataannya rasa takut ini kadang lebih menguasai dibandingkan dengan keinginan untuk berinteraksi dan berkenalan. Dasar mahasiswa baru… Oh ya, saya disuruh cari 2 orang yang namanya disebutkan di atas, yaitu senior yang sekampung dengan saya: Payakumbuh
Vina: Smilee!!! Pandai-pandai!!! –> Disuruh senyum apa juga karena alasan yang sama “saya nggak suka senyum”. Tapi nggak kok, I smile when people smile me, or when I think they deserve my smile… Pandai-pandai: orang pintar pun emang musti pintar-pintar
Nurhalina Warso: Kalo udah buat kaset rekaman kasih-kasih kita ya –> Ini masih tindak lanjut dari penampilan nasyid saya bersama teman-teman dalam acara pembukaan. Menurut mereka kita layak bikin kaset…? Nggak abis pikir tuh… tapi bolehlah, setidaknya mereka jujur… *ceilee…
Melly: RRB –> rajin-rajin berkuliah
Erni A.: Doakan uni cepat lulus! –> Uni udah lulus kan…? tanpa saya doakan pun Uni udah lulus cepat kok…
Riko H. Saputra: ??? –> Nih tulisan si Abang tidak teridentifikasi. Seandainya ini adalah tulisan resep (prescription) maka sangat berpeluang menyebabkan terjadinya medication error, yaitu medication error pada fase Transcribing. Hmm… mungkin si Abang ini dulunya pengen kuliah di kedokteran, tapi kemudian lulusnya di Farmasi. Tapi Abang masuk via PMDK kan…?
Hedi Kasmanto: Plz be your self –> Plis… jadilah dirimu sendiri. Ini mungkin adalah pesan yang tepat dari orang yang tepat. Menjadi berbeda dari orang kebanyakan adalah ciri dan bisa menjadi pilihan. Diri kita adalah sepenuhnya kemampuan kita. Bukanlah pemuda yang mengatakan “ini bapakku”, tapi pemuda adalah mereka yang berkata “inilah aku…!” Makanya banggalah menjadi diri sendiri, tapi jangan lupa senantiasa memperbaiki diri.
Nur: Baik-baik kuliah dan ikutan organisasi dong… –> Saya nggak terlalu mengevaluasi apakah dulu saya kuliah dengan baik-baik. Rasa-rasanya nggak terlalu baik-baiklah, banyak penyesalan juga. Tapi pesan keduanya saya jalankan dengan lumayan baik: ikut beberapa organisasi, nggak sekedar ikut-ikutan tapi berusaha menggawanginya dengan dukungan teman-teman.
Anda: – –> Nggak ada pesan, tapi orangnya ada kok. Tanda tangannya juga asli. Betul…
Daeymont: –
Fauziah Khairani: –
Roby Afriano: –
Winda: Yori pendiem yach??? Bawel dikit donk –> Saya dari dulu sejak masa bayi-kanak-sekolah emang pendiam, tapi sekarang bisa dibilang susah didiamkan. Jangan-jangan ini adalah gara-gara pesan si Uni nih. Ayo Uni, tanggung jawab…
Fitria: –
Surya Doni Barus: Ikutan organisasi ya! –> Organisasi organisasi… Ternyata dikau emang penting ya. Saking pentingnya banyak senior yang menyarankan ini, walaupun tidak semua senior juga yang ikutan organisasi. Tapi pesan Uda yang satu ini juga saya jalankan meskipun saya udah gak terlalu asing dengan organisasi ketika jadi mahasiswa baru, soalnya di masa sekolah sudah bergelut sama yang beginian. Tapi mungkin saat di kampuslah esensinya terasa.
Robi Handoko (alm): Ini adalah salah satu senior saya yang sangat berkesan, dan Allah SWT sudah memanggilnya sekitar 2 tahun yang lalu. Dan banyak sekali momen yang tak terlupakan bersama beliau. Saya bisa ukirkan dan tulis sembari bernostalgia mengingat banyak pelajaran yang bisa diambil darinya đŸ˜¥ Di sini, saya hanya akan ceritakan satu saja: tentang percakapan kami ketika saya berinteraksi dan meminta tanda tangannya. Beliau ingin berpesan satu hal tentang suatu ayat Al Qur’an, tapi beliau tidak bisa menuliskannya dalam tulisan Arab. Akhirnya, beliau minta saya sendiri yang menuliskan pesan beliau yaitu potongan ayat ke 120 dari surat Al-Baqarah. Wallahu yarhamuka yaa akhi…
Fitria Selfy Effendi: Jan malangang –> Maksudnya jangan berlengang, jangan diam-diam aja, aktiflah. Pesan ini memang muncul dari person yang tidak pernah lengang.
Andi: –
Nelfi Sri Surya: Jangan suka lupa –> Pesan yang baik tapi susah untuk diimplementasikan, terutama oleh manusia. Karena emang sifat manusia itu yang pelupa, tapi si Uni baik ini sudah berusaha mengingatkan. Anyway, saya sebenarnya tidak suka dengan lupa, cuma sering lupa aja
Hanky Febriandi: Be your self –> Jadilah dirimu sendiri.
Welinda Syafri: I love you, xxxx –> Loh loh… baru nyadar sama tulisan ini. Tapi maksudnya perlu penjelasan nih, dan saya juga sudah lupa apakah si Uni ini dulunya memberikan penjelasan atau nggak.
Pitra Mustika Wijaya: difficult to identify –> pesannya agak susah untuk diidentifikasi. Tapi kalo saya boleh ngarang, (berdasarkan pengalaman praktek kerja di apotek membaca tulisan jelek dalam resep) mungkin maksudnya adalah “rajin-rajin di xx#$%$2@” *tetap gak bisa… tulisannya beda sama tulisan dokter
Isna Desvera: Makasih ya banyak-banyak, cari kakak BP yang lain, baik-baik ya kuliah, jangan macam-macam –> Wah pesannya banyak sekali, tapi bolehlah, ini kan kakak BP angkatan ’98. Waktu itu beliau mau ujian akhir Apoteker, jadi kita diminta ngangkut buku dari lantai 3 labor ke pustaka jurusan. Bukunya rata-rata setebal bantal euy. Dan sudah menjadi tradisi juga setiap ujian apoteker dimana mahasiswa baru terutama yang cowok diminta bantu-bantu ngangkut buku ke ruangan ujian. Tentang pesan beliau “jangan macam-macam” sepertinya perlu penjelasan.
Indah S.S.: Datang rayo yo!!! Awas kok indak –> Uni yang ini sekampung dan beliau minta didatangin pas lebaran, dan ngancam jangan sampai nggak datang. Dan ternyata saya tidak datang *kapan-kapan se lah lai ni…
Dola Kasyatria: Idem dengan yang lain –> Ini adalah pesan yang paling komplit karena pesannya sama dengan pesan yang lain.
Rika Anisanti: Terserah Uni!! –> Kalo yang ini saya masih ingat latar belakang mengapa dikasih pesan ini. Uni: “Mau dikasih pesan apa..?”, Saya: “Terserah Uni.” Eh, ternyata emang ditulis “terserah uni”. Siapa yang salah coba…
Rifka Hidayati: Istiqomah yach!! –> Istiqomah emang sulit kan??? Hal yang paling sulit sedunia
Riri Amdayani: Pererat ukhuwah –> Pererat rasa persaudaraan
Risa Herlina: Cari kakak BPnyo ’02 –> Saya diminta untuk mencari kakak BP di angkatan 02, dan saya sudah menemukan siapa yang beliau maksud: namanya Syafriani Chandra. tapi…
Sil: –
Rina Sy.: –
Selvy: –
Ayu: RRB –> Rajin-rajin bernabung
Ali Farlian: Kesan agak loyo, pesan: be a strong man! –> Duwh… ini termasuk kesan yang kurang tepat. Tapi karena ini adalah pandangan personal, tetap harus dihargai. Apalagi pesan berikutnya juga baik “jadilah orang yang kuat”
M. Rusydi Ridha: Istirahat kita hanya di syurga –> Sepakat. Dunia adalah ladangnya amal, tempat berusaha sebaik mungkin, tempat mengumpulkan bekal. Tapi dalam Al Quran surat An Naba’ disebutkan bahwa “Dan kami jadikan waktu malammu untuk beristirahat”. Mungkin maksud istirahatnya beda kali yaa..?
Yola: Interaksinya diperbanyak –> Interaksi dengan banyak orang emang harus ditingkatkan dan diperbaiki. Kita sebenarnya bisa belajar banyak melalui interaksi dengan orang lain. Dan khusus bagi mahasiswa, bergaul dengan banyak orang itu adalah dinamika yang sarat makna. Makanya, berinteraksilah…!
Agusman: Go to medan jihad; be the best; R2B, R2I; Ingat ortu di kampung –> Ini pesan dari seorang pejuang sepertinya. Medan jihad kita memang banyak karena hidup ini adalah perjuangan untuk menjadi yang terbaik. Rajin-rajin berjuang; rajin-rajin infak *ini ngasal bgt ngasih defenisi. Orang tua di kampung boleh jadi adalah spirit terbesar selama kuliah. Saya masih ingat waktu itu di suatu malam boro-boro ke wartel (karena belum punya ponsel) buat nelpon ortu di kampung cuma mo bilang “Selamat hari ibu…!” đŸ˜¥
Rendra Purnama: – –> Ini senior yang baik juga, cuma butuh <1 menit untuk mendapatkan tanda tangannya. Tapi emang baik kok, saya kuliah apoteker bareng beliau, dan praktek kerja rumah sakit juga barengan.
Ully Mandasari: RRB, cool –> Rajin-rajin bicara, be cool. Padahal saya udah cool dari dulu *dingin maksudnya.
Dedy Fernando: same –> sama dengan atas
Ronny Syafri: Belum ada pesan –> Ya nggak apa apa Da… Di luar buku ini sudah banyak kok pesannya.
Widia Rahmi: Always smile, RRB –> Senyum lagi senyum lagi… Mungkin dulu emang benar saya agak pelit senyum *tapi nggak ah. Trus dipesankan juga RRB rajin-rajin bayarspp
Sri: Be a good moslem; teruslah bernasyid –> Jadilah muslim yang baik karena menjadi muslim itu nggak ada pilihan lain: harus menjadi muslim yang baik. Si Uni juga ngasih saran untuk terus bernasyid. Btw, di angkatan kami di 2003 kami punya tim nasyid Pigeont Voice yang tiga kali berturut-turut menang festival nasyid se farmasi setiap Ramadhan. Videonya bakal segera bisa diliat di youtube.
Akmal: Selalu ceria –> Masa-masa jadi mahasiswa baru banyak dilemanya. Banyak di antara teman-teman yang sudah pasrah saja mau diapain selama jadi mahasiswa baru. Ada juga yang mundur nggak ikut pembinaan, dan bahkan ada yang berhenti kuliah *nggak tau apakah karena pembinaan atau karena hal yang lain. Makanya pesan yang satu ini sangat masuk akal, that really makes sense.
Iswadi: Ikuti semua sistem yang telah ada; ambil hikmah dari setiap acara; akademis yes, agama nomor 1 –> Uda nan ciat ini berusaha meyakinkan bahwa sistem pembinaan yang dipersiapkan untuk mahasiswa baru sudah dipersiapkan dengan matang, sehingga dipastikan ada hikmah dan tujuan dari setiap rangkaian acaranya. Akademis yes, betul sekali. Kita emang dikuliahkan sama ortu untuk perihal akademis, sehingga jangan sampai urusan akademis tekesampingkan. Agama memang urusan nomor satu, dan semua perbuatan baik yang kita lakukan memang karena itu merupakan tuntunan agama, termasuk untuk urusan kuliah.
Elsa Prima Sari: Cowok Farmasi itu harus kompak, kalo sampai pecah…. jangan sampai pecah –> Secara umum, untuk urusan kekompakan, pesan si Uni sangat bisa diterima. Laki-laki sangat berperan dalam urusan kepemimpinan, sehingga untuk hal kekompakan mereka menjadi kunci penentu.
Lina Lidya: Be your self –> diri sendiri jadilah…
Lusi: Bawak bareh randang kalo pulkam –> Pernah waktu itu saya udah bawa bareh randang ke kampus, tapi si Uni nggak ketemu, atau jangan-jangan udah tamat
Yunita Kurniati: Rajin-rajin kuliah biar capek tamek yo?! –> Semua orang pengen cepat tamat ya… Emang kuliah untuk apa, trus setelah tamat cepat mau apa? *Ini nada protes dari orang yang nggak cepat tamat. Tapi saya rajin kok kuliahnya, cuma nggak kesampaian aja tamat 3,5 tahun.
Rahmat Saleh Nasution: Rajin-rajin belajar dan jangan lupa doa –> Banyak yang berpesan untuk rajin belajar, tapi cuma Uda ini yang menggandengkannya dengan doa. Doa adalah bukti bahwa kita sangat bergantung pada Yang Kuasa dan kita hanya bisa berusaha, biarlah Dia yang menentukan hasilnya.
Fakhrur Rozi: Istiqomah –> Istiqomah lagi, dan istiqomah terus. Anyway, tulisan Uda ini mirip dengan tulisan Ahmad Fuad farmasi ’05. Ooo… kakak adik ternyata.
Linda Wardianti: Be ruhul jadid! –> Jadilah ruhul jadid, yaitu jiwa dengan semangat baru. Banyak mahasiswa baru yang jiwanya nggak baru, karena udah speechless dan nyerah duluan sama pembinaan.
Ivoni Munir: SDT –> Sama dengan teman-teman?
Vivi Farianti: Sakampuang… Kok jarang nampak? –> Iya Uni, kita sekampung. Tapi Uni juga jarang keliatan di Payakumbuh. Saya udah keliling-keliling di Payakumbuh nggak pernah ketemu *emang Payakumbuh sagadang lapek? Payakumbuh itu kota besar jadi agak susah untuk menemukan seseorang.
Ervanuddin Setiawan: Jalani hidup dengan sabar dan tawakkal –> Mungkin maksudnya sabar aja selama masa pembinaan, cuma setahun kok. Tapi nggak juga kali yaa. Sabar dan tawakkal semestinya menjadi sikap sehari-hari.
Hastria Effendi: Jaga sikap –> Simple tapi berat: menjaga sikap sesama manusia.
Devi Ennosa: Semangat dan keberanian itu perlu lho!! –> Bukan sekedar perlu lagi, tapi penting ting.
Adi: –
Novva Reddy Naldo: Terus kembangkan bakatmu di bidang nasyid –> Lagi-lagi dukungan supportif untuk bernasyid. Setelah menamatkan perkuliahan saya sudah tidak pernah perform nasyid lagi, karena personilnya sudah berpencar: Ada yang di Papua, Sulawesi, Bandung, dan Batusangkar *lho*. Tapi kami sudah pernah berencana mau bikin video klip untuk kalangan sendiri berdasarkan masukan dan permintaan, serius lho…
Yanti: idem
Fitria Yeni: Jadilah yang terbaik dengan selalu mengharap ridho Allah; Persembahkan yang terbaik untuk agama, orang tua, dan masa depan; Allahuakbar.
Yossi Susvita: Pesan: seperti yang kamu bilang, perbaiki dirimu… Kesan: kok feeling aku nggak enak ya sejak kenal sama kamu –> Terima kasih sudah menuliskan pesan saya sendiri di buku generik saya sendiri. Jangan percaya feeling.
Bobbi Hemriantton: Jan nio jadi cowok yang lamah, masak hanya cewek yang banyak mangambiak inisiatif –> Jangan jadi laki-laki yang lemah, masak cewek yang banyak mengambil inisiatif. Pesan seperti ini mungkin muncul karena latar belakang acara pembinaan dimana kebanyakan ide dan inisiatif diambil oleh teman-teman kami yang perempuan. Padahal laki-laki dengan beban tanggung jawabnya semestinya lebih menunjukkan tanggung jawab tersebut dengan memberikan solusi dan inisiatif terhadap permasalahan yang ada.
Ariantoni: Rajin stek yo!!! –> Rajin dikit ya, kalo terlalu rajin nggak boleh juga, ntar jatah rajin untuk teman-teman jadi habis
Sara Surya: Diingat-ingat aja nama Uni; jangan sombong; giat belajar; dll –> Nama Uni mudah diingat kok, mirip sama nama beberapa orang dosen Unand Saya sangat menghindarkan diri dari sikap sombong walaupun kadang berdasarkan masukan dari orang lain, katanya saya sombong. Padahal nggak tuh, saya tidak sombong dan baik hati, dan giat belajar kalau mau ujian.
Eko Denny Wahyudi: rajin-rajin baraja yo –> Rajin belajar ya…
Deki: –
Delpa Oria Katrin: Jangan lupa ya –> Jangan lupa apa Un…? Kita tidak akan pernah lupa sesuatu yang tidak pernah kita ingat.
Endri Yeni: idem; nyanyi lagi dong –> yeee… diminta nyanyi lagi. Kalo ceritanya begini kan mending pas pembukaan nggak usah tampil nasyid.
Eem: –
Meilinda: Jangan sombong ya –> Yaah, jangan sombong melulu. Padahal saya tidak sombong. Btw, sombong apa sih? Kalau menurut definisi dari Rasul SAW, sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia. Tapi kita kadang terkesan meremehkan teman atau orang lain, kesannya gitu. Jadi hati-hati saja jangan sampai memunculkan kesan bahwa kita sombong.
Anda: RRB –> Rajin-rajin berdoa
Teedy Alfisyah Rahman: Burn Your Self –> Ini adalah pesan yang paling berbahaya “bakar dirimu”. Tapi pesan ini mungkin terinspirasi dari buku super trainer Reza M. Syarif yang maksudnya “bakarlah semangatmu”.
Melissa: Suaranya bagus juga, mau gak rekaman, tapi di dapur ya –> Lho, Uni ini jujur juga ya. Btw, kami udah pernah rekaman lho meskipun pake sound system sederhana berbasis komputer, perkusi sederhana, dan dengan lead vocal merdu plus backing vocal yang padu, tapi lagi-lagi untuk kalangan sendiri.
Lia: Jan sombong ndak –> Ya saya tidak sombong, serius. Kalau ada yang bilang sombong berarti dia bohong. Kalau katanya suer berarti dia bohong lagi
Tri Agnesia: Yori jaan maleh ndak! RRB, RRS, RRlah –> Yori jangan malass yaa… oke.. Rajin-rajin bembaca, rajin-rajin sembahyang, rajin-rajinlah.
Imam Taufik: Istiqomah di jalan Allah
Liza Erlina: Pandai-pandai berinteraksi di farmasi ya; jangan sombong sama seniornya; dibawa asyik aja –> berinteraksi di Farmasi adalah keharusan. Saya sudah bandingkan dengan beberapa jurusan lain di kampus dan ternyata interaksi sesama manusia di jurusan farmasi harus diacungi jempol, “like no others” gitu…
Hilma H.: Be your self
Sirajul Afkar: Fikir, dzikir, amal, jujur, ikhlas, tawakkal –> Komplit amat, dan ada “ikhlas” lagi, hal yang sulit untuk diamalkan. Tapi semuanya harus dicoba.
Mirza Kesuma: Jangan sombong ya dek!! –> Nggak sombong kok Un… terima kasih atas pesannya
+++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Saya sangat yakin bahwa “ngumpulin tanda tangan senior” bukanlah metode yang paling bagus untuk saling berinteraksi antara mahasiswa baru dengan mahasiswa senior. Meskipun demikian, esensi dan substansinya tetap ada. Di sana juga ada dinamika dan di sana juga ada banyak cerita. Jaya untuk masa depan mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Andalas.
*Tulisan ini dipublish bertepatan dengan pembukaan BBMK XXVII – BEM KM Fakultas Farmasi Universitas Andalas, 1 April 2011. Teriring salam dan sukses untuk panitia dan peserta
________________________
in this note: (avatars taken from fb)
_________________________
- ITalk Episode 2: Belajar di Negeri Kangguru dengan Beasiswa - April 20, 2021
- Solid Dispersions of Famotidine: Physicochemical Properties and In Vivo Comparative Study on the Inhibition of Hyperacidity - August 9, 2020
- Menjadi “orang kimia” itu… (Refleksi satu tahun penelitian kimia farmasi) - March 7, 2020
'Ne
waaahh seneng ya kalo membuka memorabilia masa2 awal kuliah, bagus juga ngmpulin tandatangan pake nulis2 kayak gitu.. saya dulu gak jadi gak ada jejak2nya deh hehe.. simpen terus ya buat kenang2an dan diambil pelajarannya… semuanya bagus2 kata2nya, bisa jadi inspirasi juga..
faris
dahsyat…
ryan
luarbiasa…
tapi punyo wak alah ilang rasonyo lah…
beko searching di google lu da yori.. mana taw ado yg upload ke you tube buku wak… đŸ™‚
syifarawi
pengen dengar si uda nyanyi jadinya..emang iya beneran bagus????hehehee
alamendah
(Maaf) izin mengamankan KELIMAX dulu. Boleh, kan?!
Selamat dan sukses buat BBMK XXVII – BEM KM Fakultas Farmasi Universitas Andalas.
Tanda tangan saya yang mana ya?.
Hehehehehe
saiful
dahsyat luar biasa…
saya jg masih punya da yori…kmrn wktuadek bp mntak bahan dirumah,,pas bongkar2 ktemu deh,,,,
djohara
bangga wak punyo senior sarupo da Yori, moga sukses da yori
fitr4y
Banyak bgt, qu suka yg disuru banyak makan .. hehhe
personal health care
cita2 yg paling bagus adalah, mengejar cita2 ..
salam đŸ™‚
Asop
Mas Yorrrriiiiii panjang bangeeet! đŸ˜€ đŸ˜€
*manggut-manggut* Kelihatannya menyenangkan… đŸ˜³
achoey el haris
Salam persohiblogan
Daku kembali menyapamu kawan
Kembali ke dunia yang penuh persahabatan ini
Rindu rasanya
Ada puisi anget untukmu đŸ™‚
Inget masa OSPEK dulu đŸ™‚
Agry
Assalam uda Yori đŸ™‚
waaah, kita satu almamater ternyata, saya anak sasing bang (tepatnya alumni) angkatan 2006..
Haha.. BAKTI, BBMK, semua kenangan manis di kampus Limau Manis ngga bakal terlupa.. walopun keseringan dibikin rada gondok sama senior, ternyata eh ternyata, selepas ospek mereka orangnya asik-asik đŸ™‚
kunjungan perdana uda, buku tamunya juga udah diisi, semoga berkenan đŸ™‚
stay connected ya udaa đŸ™‚
vh
wow……….
yola
like daa ^^.
jadi makin semangat ni buat ngejalanin BBM&K ^_^
Mila
Berkunjung…
lama tak mampir, sekedar mengucapkan Assalamualaikum… đŸ™‚
yolaorvalho
asw uda….
luar biasa uda…tp panjang banget ya da..hhee
smangad smangad!!! ntar waktu kami anjangsana datang ya uda đŸ™‚
Danu Akbar
Hahaha.. jadi keinget pas MOS kemarin..:)
yanrmhd
mantaaap, siplah..kenangan indah, hunting2 tanda tangan đŸ˜€
kaya bru kemarin menjalani masa orientasi..
jd teringat teman2..
ok,semangat! do the best.. đŸ˜‰
Anugrha13
wah inget masa2 ngospek dulu…klo ga dapet byk bakalan dihukum hehehe
arsavin666
jadi inget temen2 waktu dulu đŸ™‚
dheeasy
Membaca ini sambil senyum-senyum, penasaran sama nasyidnya, dan membuat saya bernostalgia -juga- saat awal masuk kuliah…
penuliscemen
jadi ingat waktu ospek
nadiafriza
unand? saya kirain anak itb hihi..
“Rasanya kamar saya terlalu rame oleh barang-barang yang tidak terlalu terpakai, tetapi sayang untuk dibuang” >> sama banget.. ga tau kenapa terlalu sentimentil untuk ‘sampah’2 memori yang ada di kamar..
ospek pengalaman yang ga bakal dilupakan, tapi ga lagi2 deh kalo mesti diulang đŸ˜€
yoriyuliandra
Saya sering ke ITB, tapi nggak kuliah di ITB đŸ™‚
Mungkin standar dan pandangan kita agak mirip tentang memori.
Ospek itu kami sebut dengan indah untuk dikenang, pahit untuk diulang
Hehee… tapi pembinaan kami indah untuk dikenang, dan sebagiannya manis untuk diulang
kang ian dot com
waduh pas saya masuk kuliah g ada yang kaya gini mungkin kampus saya ecek ecek y kalau kata istri saya mah yang kuliahnya di UPI bandung xixi
x36
Subhanallah sang ketua, apa kabar?
Saya ingin sedikit berkomentar (biasanya dulu kan saya sering diam)
Senior – Go A Head
Junior – Go A Head
Teman satu angkatan – Go A Head
Buat saya 50% acara BBMK adalah PEMANFAATAN massal bagi senior2 yang sangat tidak punya kerjaan (padahal seharusnya mereka dirumah dan urus urusan mereka masing2) – saya hanya bilang 50% loh!
Sisanya satu kata KEBERSAMAAN! Ibarat masing2 kita adalah kertas, maka BBMK dan ospek pada umumnya sebagai media untuk me-eratkan pribadi yang satu dengan yang lain menjadi satu kesatuan yg tidak mungkin kita dapat dimasa perkuliahan reguler!
Dan tanda tangan senior hanya 10% yang benar2 berisikan pesan imajinatif dan edukatif, sisanya sampah!
Namun kebersamaan itu turut luntur ketika masing2 kita disibukkan oleh penyelesaian tugas akhir, dan lama kelamaan lem yang telah kuat tadi lepas oleh air keegoisan diri kita.
Saya salah seorang yang membenci backround pendidikan saya, bukan karena pelajarannya, tapi karena lingkungannya yang membosankan, menimbulkan imbas yang luar biasa ketika saya harus mendengar kata Apoteker!
Kawan, kebersamaan itu tidak tumbuh dari idealisme namun kesatuan rasa untuk saling memiliki.
Sadarkah dulu kita memiliki satu segaram putih dengan warna kacu biru yang sama. Tapi kenapa harus luntur?
Untuk yang masanya menjadi senior sekarang, cerdasilah mediasi ospek sebagai wadah yang kreatif untuk membentuk suatu yang edukatif dan kekeluargaan, tidak ada teriakan (bullshit senior yang sok marah), tidak ada tugas yag memberatkan, bentuk karakter diri kita sebagai seorang mahasiswa farmasi yang punya identitas idialisme dan sosial.
Best Regard,
x36
Meuthia Handayani
Buku aku masih ada, semuanya *sempat berkali -kali ganti buku.
Kalau isi pesan, yah ga jauh-jauh beda, walau semasa dimintai tanda-tangan aku lebih memilih meninggalkannya kosong.
Tapi btw, dipastikan ga ada tanda tangan uda di buku-buku tanda tanganku.
yoriyuliandra
Nggak ada tanda tangan uda yaa…? Duuh kaciaaan… Sini, tak tandatangani
Meuthia Handayani
Heks… tidak.. terimakasih..
Uda.. simpen aja stok tandatangan untuk calon-calon anak PA.. calon-calon anak bimbingan…
tapi bukan.. aku,,,,
:p
yoriyuliandra
Thanks… what a kind of you
Meuthia Handayani
Aku baik lama Uda.. Uda yang baru nyadar.. atau baru tau?!
:p
Bams
Amazing !