141 comments


  • jadi,gimana? sholatnya diulang?

    May 08, 2011
  • Masya Allah…. saya bisa merasakan bagaimana perasaan Mas Yori… 😐
    Serba salah. “Jikalau tahu begini, biar aku saja yang jadi imamnya,” atau “kalau tahu belum lancar sholat, mengapa tidak menolak?” terpikirkan oleh saya. 😐

    Jadi, apakah bapak itu… seorang muallaf?

    May 08, 2011
    • Mualaf…? keknya nggak.
      daripada Asop, mending saya aja.. hehe..

      May 09, 2011
  • ha ha…
    iyo mantap abang mah, ndak ba agiah isyarat bahwa inyo salah..?

    May 08, 2011
    • ada, dikasih isyarat kok…
      tapi dasar Bapakku ini kagak ngerti, yo wess lanjut aja…

      May 09, 2011
  • ya Allah… yang sami’allahu liman hamidah itu yang sungguh heran saya…

    semoga kita semakin rajin lagi untuk belajar agama….

    May 08, 2011
    • Heran juga, super heran malah…
      Iya, belajar agama itu harus dan penting, dan mendesak

      May 09, 2011
  • selalu harus ada yang jadi pertama kali,
    dan dengan kejadian ini pertama kalinya di hidup mas yori, menjadikan pelajaran agar lain kali tidak usah sungkan karena ada yang lebih tua, karena jumlah usia tidak bisa dijadikan patokan untuk ukuran kemampuan seseorang menjadi imam sholat 🙂

    May 08, 2011
    • Sebenarnya ada beberapa syarat dan ketentuan tentang siapa yang lebih berhak menjadi imam. Salah satunya adalah pribumi atau penguasa di daerah tersebut. Kalau kualitas bacaan kan nggak bisa ditebak

      May 09, 2011
  • ikhwanisifa rawi

    :)..Kali ini Asertif nya kurang tepat kali ya..loh..hehe

    May 08, 2011
  • hmmm.. ga bisa komen! speechless sayanya 😯

    May 08, 2011
    • sayanya yang lebih speechless…
      Rasanya mau antukinpalakedinding *untung nggak jadi :mrgreen:

      May 09, 2011
  • lenfit

    nah, bsk2 klo ada yg nawarin jd imamsegera aja yori..

    May 08, 2011
    • jarang-jarang lho nolak jadi imam, tapi karena waktu itu status kita adalah pendatang tentu ada pertimbangan, ternyata keputusan dan pertimbangannya kurang matang

      May 09, 2011
  • Menjaharkan bacaan shalat ketika berjamaah bukannya hanya untuk shalat subuh, magrib, dan isya ya?

    Allah Maha Tahu, Bang.

    May 08, 2011
    • Iya, betul…
      tapi si Bapak lupa kali, pas diingetin dia juga nggak ngerti

      May 09, 2011
  • inilah. kadang kita itu terlaru mendahulukan yang tua secara usia saja. memang benar bahwa yang lebih tua usianya itu lebih baik, tapi lebih utama lagi yang bacaan dan ia mengerti tata cara shalat. saya sendiri kadang masih suka menghindar. namun, pada akhirnya, saya selalu siap!

    seharusnya, Mas Yori pun memperingatkannya ”Barangsiapa yang terganggu oleh sesuatu dalam sholatnya, hendaklah ia mengucapkan ‘subhanalloh’. Sesungguhnya bertepuk tangan adalah bagi wanita sedangkan bertasbih adalah bagi laki-laki.” (HR. Ahmad, Abu Daud dan An Nasa’i) Nah, ketika imam salah sebagaimana kasus di atas, maka sebaiknya mengikuti apa yang dimaksudkan hadits ini. Jika sang imam tersendat dalam sebuah aayat, maka setelah membaca tasbih dilanjutkan dengan membaca ayat yang dikelirukan oleh imam itu. kalau imam sudah lancar kembali kita diam kembali. Saya juga pernah waktu SMA, hanya kerana beliau lebih tua, jadi kita ikut lah jadi makmu, eh, pas zuhur, malah dikeraskan, dan parahnya ketika kita peringatkan dengan tasbih, yang bersangkutan malah nggak paham rupanya, jadi terus saja.

    Wa Allaahu A’lam, pada akhirnya, jika memang tidak bisa diingatkan ”Sesungguhnya telah dijadikan imam untuk diikuti.” (HR. Bukhori)

    May 08, 2011
    • Sepakat
      – ada ketentuan tentang siapa yang lebih berhak menjadi imam
      – pas si imam ditegur, ternyata nggak mudeng kalo beliau itu lagi ditegur jadinya lanjut aja..

      jazakumullah mas usup 🙂

      May 09, 2011
  • masya allah,, separah itukah salah bapak itu???
    pasti solad jadi bener gag khusuk 🙁

    May 08, 2011
    • Maafkan bapakku itu ya… :mrgreen:

      May 09, 2011
  • Subhanallah Allahu Akbar

    May 08, 2011
  • harusnya jujur saja ya

    May 08, 2011
    • Ya harusnya jujur saja…
      Tapi jujur itu kadang susah dan menyakitkan.
      Tapi di akhir shalat Bapakku ini bilang “Tadi lupa” *nyengir…

      May 09, 2011
  • subhanallah…

    May 08, 2011
  • wah posisi yg sulit dan serba gak enak.tapi kebenaran harus disampaikan walau pahit.mungkin benar si bapak itu muallaf, pelajaran yg tak terlupa.

    May 08, 2011
    • Pada dasarnya si Bapak keliatannya tau kok. Buktinya setelah selesai shalat, sebelum keluar dari musholla, beliau bilang “Lupa”

      May 09, 2011
  • subhanallah….

    May 08, 2011
  • semoga setelah kejadian ini, si Bapak ada yang ngasih tahu & akan tahu tata cara Sholat. Bagaimana seandainya jika dia bapakku?:cry: Ya Allah, beri kami tambahan ilmu.

    May 08, 2011
    • ya, semoga si Bapak tambah faham dan semakin banyak belajar. pun kita…

      May 09, 2011
  • tak ada salahnya masa sampeyan mendiskusiakn kepada bapak ttg itu
    pasti bapak nanti akan mengerti
    dan bangga sama sampeyan

    May 08, 2011
    • Betul juga, saya tidak menyempatkan diri untuk ngobrol bareng si Bapak, karena kitanya harus buru-buru dan si Bapak keknya buru-buru juga.

      Kadang, perlu pendekatan khusus untuk berbicara dengan orang yang lebih tua supaya tidak terkesan menggurui, apalagi sama orang yang belum kita kenal. Tapi, saya semestinya mencoba waktu itu…

      May 09, 2011
  • Wah, pastinya nggak khusyu banget sholatnya karena memikirkan kesalahan demi kesalahan yang terjadi. Ya, kalau sudah begitu serahkan saja semuanya kepada Allah SWT dan berdoa semoga kita dan bapak itu diberi petunjuk agar kedepannya lebih baik lagi

    May 09, 2011
    • Ya, darimana bisa khusyu’nya.. rasanya maluuu sekali. Kita perlu petunjuk memang

      May 09, 2011
  • Ya Allah, semoga si bapak sadar akan kesalahannya, dan diberi petunjuk agar bisa lebih baik lagi.
    dr sini kita bisa belajar banyak, bahwa belajar agama memang hrs dr kecil, agar benar2 faham ya Yori
    salam

    May 09, 2011
    • Betul Bun, belajar agama memang harus dari kecil. Karena agama butuh pengamalan, semakin lama ia dipelajari dan diamalkan, niscaya akah semakin paham 🙂

      May 09, 2011
  • hmm… kadang kita memang begitu, sadar mampu tetapi tidak mau tampil. wallau’alam.

    May 09, 2011
  • Saleum,
    Luar biasa pengalaman bang yori,. Semoga hikmahnya tetap bisa bang yori ambil dari peristiwa tersebut.
    semoga tidak terulang lagi.
    saleum dmilano

    May 09, 2011
    • Ya, pengalaman berharga sekali. Semoga jadi pelajaran juga bagi yang lain. Salam

      May 09, 2011
  • selamat pagi.

    ternyata umur yang lebih tua belum tentu lebih paham tentang sholat berjamaah.

    makasih atas tulisannya 🙂

    May 09, 2011
    • Betul, makanya salah satu pertimbangan dalam memilih imam tidak hanya berdasarkan usia tetapi ada kriteria lain yang lebih diutamakan 🙂

      May 09, 2011
  • Salam
    Maaf baru blogging lagi
    Dah beli novel Sahaja Cinta kan? (iklan hehe)

    Berjamaah itu lebih mengasyikan lho 🙂

    May 09, 2011
    • Yee… ada iklan 🙂 Btw, saya sedang berusaha mencintai membaca kisah fiksi. Sudah ada beberapa buah novel dikasih tmn, tapi masih dalam bungkusan plastiknya *belum dibuka :mrgreen:

      Berjama’ah lebih mengasyikkan dan lebih utama

      May 09, 2011
  • yah, mas 🙁 aku sedih bacanya. masa sih kayak gitu? sedih 😥

    May 09, 2011
    • Ceritanya menyedihkan, yang punya kisah tidak hanya sedih tapi malu pada diri sendiri. Makanya kita mesti belajar banyak

      May 09, 2011
  • Mas Yori keknya sudah melalui prosedur yg bener ttg pemilihan imam. Bukan sekedar tua tapi berdasarkan pertimbangan ‘mukim’.
    kalau toh hasil itu kemudian kemudian mengecewakan, Saya yakin Allah lebih tahu. Semoga Allah mngampuni kekhilafan Mas Yori, ketidaktahuan Si bapak Tua yg jadi imam itu, dan kita semua.

    May 09, 2011
    • Horeeee… saya dapat dukungan :mrgreen:
      Ya betul, saya sebenarnya punya alasan tersendiri mengapa saya lebih mengutamakan beliau untuk menjadi imam (bukan hanya sekedar perihal usia, tapi juga kriteria lain yang mesti diutamakan)

      Ya, amin. Wallahu a’lam bishshowab…

      May 09, 2011
  • hihihi…. saya jugah jadi ikut bingung… hihihi

    ^___^ salam kenal….
    saya baru kunjung pertama di sini

    salam sore yang hangat yah

    -widya, jakarta-

    May 09, 2011
    • hehe… dilarang ikut-ikutan bingung 🙂
      Salam kenal juga, selamat datang…

      May 09, 2011
  • Wew.. ganti theme lagi ya mas.. 😀
    Urusan Ibadah biarlah Tuhan yang menilai. Asal kita sudah melakukannya dengan ikhlas dan penuh keyakinan, maka gak ada yang sia-sia.. 😆

    May 09, 2011
    • Betul, serahkan kembali pada Allah; dan shalat ada rukun dan syaratnya yang harus kita penuhi.

      May 09, 2011
  • terus? si bapak mas kasih tau nggak?
    biar tidak lupa.
    masya Allah..yukk adik2 kita ajarin sholat yg benar..
    salam

    May 09, 2011
    • Bapakku itu sepertinya sudah tau, buktinya setelah selesai shalat dia bilang “lupa tadi”. Mungkin karena sesuatu dan lain hal jadinya kelupaan gitu.

      Ya, ajarin anak/adik kita dari masa kecil

      May 09, 2011
      • kalau lupa berarti bukan kesalahan si bapak. tp itu mmg biasa trjadi pd orang tua..

        May 10, 2011
        • Iya, lupa bisa terjadi sama siapa aja…

          May 11, 2011
  • Pastinya akan mengganggu konsentrasinya ya mas…semoga si Bapak mendapat petunjuk untuk melakukan yang benar

    May 09, 2011
    • Rumit memang… lagi-lagi kita perlu banyak belajar, termasuk belajar menyikapi keadaan

      May 09, 2011
  • jadi PR untuk Yori tuh,sebagai calon pemimpin berikutnya.

    May 09, 2011
    • PR Kita-kita yang paham.
      PR Ayah/Ibu untuk anak-anaknya.
      PR kita untuk keluarga.
      PR ulama terhadap umat.

      May 09, 2011
  • Untung lah mas yori, khan sholat berjamma’ah punya keuntungan ganda, walaupun imam tidak khusuk tapi ketika makmum nya khusuk sama-sama diterima kok, ^_^, mangkanya lebih asyik sholat berjamaah ^_^

    May 09, 2011
    • lebih baik kalo 22nya khusyu’ ^_^
      Berjamaah bikin hidup lebih hidup 🙂

      May 09, 2011
  • speechless deh 😕

    terus abis selesai sholat gmn?mas beritau gak bapaknya itu?

    May 09, 2011
    • Nggak… kitanya buru-buru karena mau ngelanjutin perjalanan ke Bukittinggi, dan si Bapak keknya buru-buru juga, dia keluar lebih dulu….

      May 09, 2011
  • salaam….

    astaghfirullah….
    mudah2an bisa dijadikan pelajaran buat kita semua…

    salaam mas Yori…

    May 09, 2011
    • Salam… ya pelajaran bagi saya, bagi si Bapak, dan bagi siapa saja yang membaca tulisan ini 🙂

      May 09, 2011
  • pasti ada hikmahnya uda… 🙂

    May 09, 2011
    • ya, banyak sekali pelajaran di dalamnya 🙂

      May 09, 2011
  • Ngga melulu yang tua itu bener 🙂
    Semoga bapaknya bisa lebih bener lagi sholatnya, dan buat kita yang muda-muda ini, jangan berhenti belajar dan bersyukur 🙂

    May 09, 2011
    • Kalimat Arabnya mungkin seperti ini:

      Al hikmatu bi man shodaq, wa laa bi man sabaq…

      Hikmah itu terdapat pada orang yang benar, bukan pada orang yang lebih dahulu/lebih tua…
      Always be a learner… 🙂

      May 10, 2011
  • Aku pernah juga jamaah dengan teman yang sudah tua dan beranjak pensiun. Pas sholat dzuhur (jamaah bertiga)sudah kelebihan rakaat, saya sudah berucap “Subhanallah” dengan saya keraskan. Tapi dasar imamnya sangat bersemangat, ucapanku itu gak direspon. Dan herannya sang teman yang ikutan jadi makmum koq malah ikutan imam yang kelebihan rakaat.
    Setelah selesai sholat saya tanya teman yang jadi makmum, kenapa koq ngikut yang kelebihan. Jawaban nya koq enteng, imamnya berdiri aku juag berdiri (padahal dia tahu kalau kelebihan). **Geleng2 kepala aku

    Salam hangat serta jabat erat selalu dari Tabanan

    May 10, 2011
    • Hehe… kesalahannya jadi berjama’ah gitu ya. Mirip bapak-bapak kita di dewan, kan ada juga yang korupsinya rame-rame *oops.. 😳

      May 10, 2011
  • hemm mungkin si bapak nggakk tahu kali.. namanya shalat jamaah anggapnya selalu imam bicara keras.

    yaa sudahlah, yang penting niatnya baik.
    innamal a’malu binniyaat kaan?

    May 10, 2011
    • Hee.. mungkin juga ya. Kek waktu kita masih anak-anak dulu pernah juga mikir begitu 🙂
      Amal tergantung niat, dan amal juga harus nyar’i

      May 10, 2011
  • Sholat itu kewajiban kita, kita hendaknya harus rajin belajar tentang sholat dan pengetahuan agama islam

    May 10, 2011
    • harus dipelajari, dan orang tua adalah pihak yang semestinya bertanggung jawab untuk mengajari anaknya

      May 10, 2011
  • g pp da, smua psti ada hikmahnya. smg bapak itu ttap diluruskan jalannya oleh Allah. lebih baik kan daripada ga sholat,.hiks. wallahu’alam… 🙂

    May 10, 2011
    • Iya ya… moga sholat kita yang mungkin jauh dari sempurna tetap diterima Allah SWT. AMin

      May 10, 2011
  • Pernah kek gini, langsung imamnya saya tegur 😀
    dari pada salah kaprah hehe

    May 10, 2011
    • Itulah untungnya kalau imamnya mengerti tentang “teguran”, kalau tidak ya imamnya lanjut aja..

      May 10, 2011
  • Padang Panjang yaaaa …

    ingat sate mak syukuuurrrrr .. heheh 🙂

    May 10, 2011
    • Hehe… tekape cerita ini di rumah makan Pak Datuk, nggak jauh amat sama sate mak syukur 🙂

      May 10, 2011
  • Sya

    Berarti besok-besok udah pede kalau disuruh jadi imam ya.

    May 10, 2011
    • Pedenya insyaallah sudah dari dulu, hehe… 🙂

      May 11, 2011
  • yang jelas ga berdosa mas … kan ditanggung sama Imamnya hahaha

    May 10, 2011
    • Haha… dosa sama pahala mah sebenarnya bukan hitung-hitungan kita, tapi perlu diketahui dong kapan kita bisa dapat pahala dan kapan kita bisa berdosa meskipun bukan dari perbuatan sendiri

      May 11, 2011
  • Setidaknya, si bapak masih mau mengerjakan sholat, karena di jaman skrg ini masih terlalu banyak mengaku Islam tetapi tidak sholat. Insya Allah niat yang tulus ikhlas akan tetap mendapatkan pahala Allah.

    May 10, 2011
    • Betul juga pak,
      liat aja pas waktu sholat masih banyak kok yang nggak ngeh dengan suara azan, padahal suara azan itu adalah panggilan Tuhan

      May 11, 2011
  • cerita kali ini benar2 mantap lah da
    judulnya sgt representatif
    haha, lain kali jadi imamnya gk usah pake tawar menawar lagi, siapa yg pantas… lgsg aja jd imamnya

    May 10, 2011
    • Tawar menawar kali sih enggak, cuma sekedar basa basi aja.. 🙂

      May 11, 2011
  • assalamu’alaikum Mba Yori…??
    wah tertawa saya membaca alaur cerita tadi…
    hem,…
    sedikit ralat dari saya,tadi seharusnya Mba tidak perlu MEMBERHENTIKAN SAAT Bapak itu takbiratul ihram…
    yang ada seharusnya ikut saja dengan menepuk pundaknya secara perlahan.
    imam adalah orang yang diangkat secara sadar oleh makmum..
    jadi kurang setuju saya apabila Bapak itu disalahkan…
    memang shalat dzuhur ga di baca zahr sih.

    May 11, 2011
    • Yeee… horeeee… saya ketemu lagi dengan komentar yang manggil “mbak”
      *pasti belum baca halaman about, hehe….
      Nggak nggak, kita sama sekali tidak menyalahkan si Bapak, malah cenderung yang lebih salah adalah saya sendiri. Menepuk pundak??? Pada daerah dan tempat tertentu (misalnya di lingkungan mahasiswa), metode ini sudah cukup dikenal, tapi di daerah2 lain secara umum kadang bisa menyebabkan salah paham.
      Terima kasih atas masukannya, jangan “mba” lagi yaa… :mrgreen:

      May 11, 2011
  • hahahaha.. saya juga dulu sempat lo mas ngalamin kaya gitu pas sholat di Cikarang di mushola yang ada di terminal xixi 😀 sama sholat dzuhur juga kayanya di jaharkan wkwkw.. makmunya banyakan pada bingung 😀 aduh astagfirullah…

    May 11, 2011
    • kalo makmumnya rame ya nggak terlalu bingung, kan bingungnya dibagi rame-rame, hehe… tapi kalo cuma berdua sama imam yang bingung kan kita sendiri, bingung 100% gitu… 😆
      Astaghfirullah…

      May 11, 2011
  • wah jadi imam itu amanahnya besar loh
    kalo menurut saya bapak itu masih blum terbiasa jadi imam solat
    jadinya ya kaya gitu

    May 11, 2011
    • ya, sepertinya…
      kita harus siap dan terbiasa untuk menjadi imam, karena pada dasarnya masing-masing kita adalah imam.
      Wallahua’lam

      May 11, 2011
  • saya juga pernah merasa begitu pak, tapi ya sudah, dijalani dan sholat saja, setelah sholat banyak beristigfar seraya memohon ampun kenapa tidak saya saja imamnya, (kadang umur menjadi patokan seorang menjadi imam dikalangan masyarakat kita)

    May 11, 2011
    • Ya, dilema bukan…
      Pada akhirnya, kita tetap berharap pada keampunan ALlah…

      May 11, 2011
  • Hmmm masih heran dan speechless bacanya…
    sebuah pelajaran berharga, yang tua belum tentu yang berpengalaman dan yang lebih baik yah.. 🙂

    May 11, 2011
    • yang tua aja bisa begitu, yang mudanya kek mana dong???… 🙂 Mudah2an para pemuda care dengan permasalahan ini

      May 11, 2011
  • wah…ribet juga klo gitu….
    tradisi “segan menyegani” berbuah buruk….
    pelajaran yang berharga,….

    May 11, 2011
    • Makanya, dalam hal fiqih ya ikuti saja. Fiqh sebenarnya juga mempertimbangkan rasa ini bukan..?

      May 11, 2011
  • FathulAlvi

    waah, kejadian pernah dialami sepulang BF 09, di alahan panjang Da…

    si imam pake dzahar waktu 2 rakaat pertama…
    tapi alhamdulillah, i’tidalnya nda pake “allahuakbar”
    hee..

    Dan, yg lebih parahnya, si imam itu adalah jenggoters puanjaang dan pakek jubah pulak… (nda pake hijab mushalla nya jd kliyatan, hee)
    kesimpulannya : jenggot nda slalu menjamin…hihihi..
    (*kesimpulan ngasal)

    btw, ini komennya buat ini tulisan benyak bet yah Da..

    May 11, 2011
    • saia tidak berjenggot *haha…
      **kenatimpuk**

      May 11, 2011
  • waduhkayaknyabluemestielajar darisini……..
    salam hangat dari blue

    May 13, 2011
    • ya kita bisa belajar dari pengalaman siapa aja…
      salam….

      May 18, 2011
  • masya allah..

    May 13, 2011
  • apakah sah sholatnya?

    May 15, 2011
    • Wallahua’lam…
      Kita serahkan saja pada Allah…

      May 18, 2011
  • ndak papa mas, yg pnting tugas kita yg sudah tau itu adalah memberitau kpd yg lain, bukan didiamkan..

    May 15, 2011
  • mari senantiasa belajar dan terus belajar supaya shalat kita tenang dan khusyuk

    May 16, 2011
  • menurut saya enggak mesti yang tertua yang jadi imam Bang Yori,tapi yang terfasih bahasanya meskipun muda dia bisa jadi imama buat yang lebih tua..

    jika ada perasaan ragu terhadap imam yang memimpin sholat jemaah kita, hem nurut saya sholat tersebut dianggap tidak sah..(semoga saya enggak khilah saat komen ini)

    tapi Allah Maha Pengampun kok, jadi tentulah ada pahala bagi sholat jamaah yang anda lakukan dengan bapak tersebut

    May 17, 2011
  • sholat dzuhur di jahrkan. aku pernah hampir melakukan seperti itu karena lupa. Alhamdulillah keingat..

    May 18, 2011
  • 'Ne

    wah parah juga ya salahnya, tapi mudah2an si bapak sekarang udah tahu dan lebih paham. jadi tidak melakukan kesalahan lagi.. kasian juga kan dianya kalo gak tahu terus.

    May 18, 2011
  • tidak perlu menyalahkan diri sendiri karena bisa jadi dari kejadian itu sang imam bisa semakin banyak dan mau belajar 🙂

    May 18, 2011
  • hai uda.. 😀

    May 19, 2011
  • yah,,gimana lagi uda..udah terjadi..

    May 20, 2011
  • tapi saya salut juga sama si bapaknya PeDe-nya gede, atau emang dia tidak tahu alias tidak mengerti…?????

    May 22, 2011
  • bams

    ha ha ha ha..

    May 24, 2011
  • wahh,,,,sya juga pernah mengalami hal serupa Da, sama bapak2 berdua sama teman saya,,
    parahnya sholatnya 5 rakaat, waduhhhh….^^

    May 29, 2011
    • wah, ada rakaat bonusnya. Si Bapak diingatkan nggak…?

      May 29, 2011
  • astaghfirullah..baruuu lho sy dnger ada kejadian kaya gitu..
    kok bisa yaa??
    *tak habis pikir 🙁

    May 30, 2011
  • astagfirullah… over confident si bpk..tpi salut meskipun gak tau bpkx tetap mau sholat. mgkn beliau muallaf baru bisa sholat

    June 11, 2011
  • silvie yulia

    why you didn’t remember him by said “subhanallah”

    July 03, 2011
  • ehemmmm…kok bisa yahh…

    August 08, 2011
  • busseeet udaa, ko yo bana tagalak lani baconyo daa, haha
    waah. entah kenapa tulisan ini yang benar2 membangkitkan semangat ngeblog. simply natural writing but something, gitu. tunggu kebangkitan lani da #eaa hha *amin

    July 27, 2012
    • Ayooo semangat Laniii…
      buseeet… cando ka iyo lo mah… But I’ll be waiting by the way

      July 27, 2012
      • buseeet haha *semangaaatt > <9

        July 28, 2012
  • Zico Alviandri

    Speechless. Saya sering diimamin orang yang bacaannya salah. Pernah juga pas sholat yang harusnya bacaannya jahr, malah di-sirri kan. Dan saat itu bingung, apa harus membatalkan sholat? Atau sholat lagi setelah ini?? ga ngerti..

    July 31, 2012
  • Septri Jayanti

    Ado diinge’an Apak tu, Da??? Jangan-jangan uda cuma tersenyum cengengesan abis sholat berjama’ah Dzuhur khas Bapak itu….^^

    Kisah yang……….banget…

    August 03, 2012
  • baca ini saya senyum-senyum sendiri. ngearasa gimanaaaaa gitu…. 😀

    August 05, 2012
  • saya pernah mengalami hal yang sama, menjadi makmum sholat asar yang imamnya men-jahr-kan bacaan al fatihah

    August 07, 2012
  • Manusia tak luput dari lupa, tidak tahu, salah. Semoga di sholat yang berikutnya tidak salah lagi. 🙂

    August 08, 2012
  • menyedihkan. luarbiasa. itu sebagian kecil potret umat islam di negeri kita. entah tdk ada ustadz di sana atau memang bapak tua itu yg malas belajar atau malas ke pengajian.
    Semoga saja setelah itu, Yori memberitahu kesalahannya pada si bapak tua itu. tidak membiarkan sesuatu yg salah terus terjadi. sebab jika dibiarkan tanpa memberitahu, maka jika terulang lagi, yori akan ditanya pertanggujawabannya atas ilmu yang dimiliki……
    salam…:) met puasa ya…:)

    August 10, 2012
  • yg udah terjadi tak perlu disesali juga

    August 27, 2012
  • SR

    Speechless.

    September 11, 2012
  • Si bapak itu apa sebelumnya tidak pernah ikut berjamaah shalat Zhuhur dan Ashar di masjid ya, Bang? Jika memang sudah, tentu bisa mencontoh bagaimana cara menjadi imam shalat. Jika memang belum, kok mau ya ketika diberi isyarat untuk menjadi imam?

    September 19, 2012
  • haduh selesai sholat berdikusi aja dengan si bapak tentang sholat berjamaah mungkin dia jadi tau….

    September 21, 2012
    • Hmm… betul juga ya. Tapi beliau keknya buru-buru kali. :mrgreen:

      September 21, 2012

Leave a comment


Name*

Email (will not be published)*

Website

Your comment*

Submit Comment

Copyright © Think like a learner...! by Yori Yuliandra
%d bloggers like this: