ITalk Episode 2: Belajar di Negeri Kangguru dengan Beasiswa

Sesuai kegiatan yang sudah kami laksanakan mengenai eksplor beasiswa luar negeri.

Sudah paham mengenai sharing session beasiswa luar negeri kan? Semoga apa yang sudah di-siarkan pada I-Talk #1 kemarin teman-teman semua bisa melanjutkan perguruan tinggi sesuai harapannya. Kali ini kita akan melanjutkan I-Talk #2 mengenai sharing session with Awardee Australia Awards Scholarship.

Nah, pada I-Talk #2 ini, kami mengundang pemateri yang sangat luar biasa, beliau merupakan seseorang yang mendapatkan Australia Awards Scholarship dan juga seorang laki-laki (ayah) nan bagaikan gunung yang tinggi dalam sejarah hidupnya. Beliau adalah Bapak Apt. Yori Yuliandra M.Farm. Dirinya merupakan seorang dad of four serta dosen Fakultas Farmasi Universitas Andalas Padang-Indonesia. Namun saat ini sedang berdomisili di Sydney, Australia untuk mengambil gelar PhD di School of Pharmacy, The University of Sydney. Sangat terinspirasi bukan?

Mendunia dengan beasiswa Australia Awards Scholar.

Beliau melanjutkan studi S2 di luar negeri pada tahun 2009-2010 di Prince Songkhola University, Thailand. Pada tahun 2016-2017 melanjutkan S3 di Cambridge University, Inggris dengan beberapa kampus yang sudah dituju, rata-rata daerah Eropa dan ±5 kampus di German. Lalu pada tahun 2018, beliau mengurangi kegiatan-kegiatan di kampus serta kepanitiaan, karena beliau ingin fokus ke jenjang selanjutnya. Akhirnya, tidak lama kemudian beliau ditakdirkan di University of Sydney, Australia.

Scholarships.

Dalam beasiswa Australia ini setiap tahun timeline nya hampir kurang sama dari tahun ke tahun. Nah, pada bulan Februari sampai akhir April 2021 sekarang sedang membuka aplikasi AAS, bagi siapa saja teman-teman yang berminat bisa beruntung dan mencoba terlebih dahulu, lalu kita berkhtiar untuk meng-apply beasiswa AAS.

Setelah selesai submit pada applikasi beasiswa AAS terdapat 4 proses, yaitu :

Desk Selection (seleksi administrasi), dengan waktu yang panjang selama 3 bulan
Interview
IELTS (International English Language Testing System) adalah uji coba kemampuan berbahasa Inggris yang diselenggarakan bersama oleh Universitas Cambridge, British Council, dan IDP Education Australia.
Pre-departure Training (PDT)

Lalu, yang dikerjakan ketika menjalani program PDT dan kita dinyatakan lolos, kita akan diundang ke Jakarta atau bagian-bagian Timur. Dengan program utama, diantaranya :

Language Training
Cross-cultural classes (Belajar budaya di Australia)
Computer classes
Guest lectures (kuliah tamu, di undang 2 kali atau lebih)
Campus registion, health check, visa, etc.
Durasi waktu untuk melakukan program PDT tersebut bervariasi, ada yang 7 minggu, 9 minggu, atau 2 bulan dan paling lama 9 bulan.