Dasar narsissss…!
(things you need to know about narcissism)
Saya jadi teringat kata “narsis” ketika meng-capture seekor capung dengan begitu dekatnya beberapa waktu yang lalu. Bahkan sampai beberapa kali jepret dengan jarak yang semakin dekat dan dekat, ternyata sang helikopter ini sepertinya tidak berniat untuk terbang meninggalkan sang seniman (*uhuk…).
Narsis, ya, sebuah kata yang kalo di zaman ini ada yang gak tau pasti bakalan di-cap gak gaul (*emang gaul apaan seh..?). Paling tidak kita akan langsung terbawa kepada gambaran seseorang yang suka putu-putu (*ini bahasa apa ya?) ketika mendengar kalimat yang mengandung kata narsis. Pengertian yang demikian sepertinya sudah berlaku umum di kalangan masyarakat. Meskipun demikian, sepertinya tidak ada kesepahaman dalam hal baik atau burukkah sifat narsis tersebut. Baik atau buruk ya?
Ternyata, setelah diusut, kata narsis sebenarnya berasal dari suatu sejarah Yunani Kuno. Adalah Narcissus, seorang anak bangsawan yang kemudian kena kutukan dari seorang peri Echo, sehingga sang Narcissus menjadi tergila-gila ketika melihat bayangan saat bercermin pada permukaan air di sungai. Cerita ini berlanjut dan sepertinya saya tidak akan membuat lanjutan ceritanya di sini (karena saya gak yakin begete soal kebenaran ceritanya coz gak ngeliat dengan mata kepala sendiri, hehe… :D)
Kalau dilihat di dalam kamus, narsis diartikan sebagai:
- Tumbuhan berbunga putih, krem, atau kuning, terdapat di daerah subtropis; Amarylidaceae;
- Suatu gaya atau sikap yang berlebihan, terlalu membanggakan diri sendiri sehingga menjadi norak bagi orang lain
- Perasaan terlalu bangga atas prestasi ato kesuksesan diri sendiri, sok paling gini-gitu, kadang-kadang diekspresikan dengan pamer
- dll (dari berbagai sumber)
Jadi, karena masih belum ada terminologi khusus yang mendefinisikan narsis, dan juga belum ada hukum dan konsekuensi logis yang akan kita terima jika kita “narsis”, maka cap narsis emang harus pikir-pikir lagi untuk kita hadiahkan baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.
- ITalk Episode 2: Belajar di Negeri Kangguru dengan Beasiswa - April 20, 2021
- Solid Dispersions of Famotidine: Physicochemical Properties and In Vivo Comparative Study on the Inhibition of Hyperacidity - August 9, 2020
- Menjadi “orang kimia” itu… (Refleksi satu tahun penelitian kimia farmasi) - March 7, 2020
Asop
Ada tambahan juga tuh, Mas. Narsis adalah jika seseorang terlalu sering mem-foto dirinya sendiri dalam keadaan yang wajar maupun yang tidak wajar. đŸ˜€
Btw, itu ngambil fotonya pake kamera apa, Mas?
yoriyuliandra
Hehe… thanks tambahannya…
Kamera Canon PowerShot A450.
Kameranya sih biasa, orangnya yang… *lho lho, mulai deh, mulai deh…
:))
Asop
Hooooo… Canon ya. Habisnya gambarnya bagus buat ngambil yang mikro kayak gitu. đŸ™‚