Silaing: Hantunya Padang-Payakumbuh
(parade pulang kampung yang hampir selalu menegangkan)
nb: kalo mau langsung ke bagian yang paling serunya (kondisi terkini di Silaing), disarankan langsung scroll aja ke bawah, dan tekan tombol play pada video, tapi kalo mau baca pengantar dulu boleh juga 🙂
Lebih dari 6 tahun merantau *halah* di kota Padang, saya sudah merasa terbiasa dengan perjalanan Payakumbuh, Agam, Bukittinggi, Padang Panjang, Padang Pariaman, Pariaman, baru sampai di Padang, atau perjalanan sebaliknya jika saya pulkam. Perjalanan yang tidak kurang dari 3 jam ini menjadi menu wajib bulanan bagi siapa yang tidak ingin dibilang anak durhaka saya sejak tahun 2003 lalu.
Jika dihitung-hitung, saya telah menghabiskan lebih dari seribu jam dalam perjalanan ini.
Total jam perjalanan:
= 7 tahun X 12 bulan/tahun X 4 perjalanan/bulan X 3 jam/perjalanan
= 1008 jam
Masyaa’allah… 1000 jam sodara-sodara. Ups… kok jadi ngitung-ngitung kek gini ya…? Padahal tadi mo cerita tentang Silaing beserta pebukitannya dan juga hal-hal yang “menanti” di sana 🙂
Silaing + Lembah Anai
Silaing (dalam dialek minang dibaca “silayiang”), merupakan area pebukitan di kabupaten Tanah Datar, Sumbar yang dibelah oleh jalan lintas Sumatera. Kalo panjang jalan yang melintasi area pebukitan ini saya tidak tahu persis, namun untuk melintasi area ini biasanya memakan waktu sekitar 20-an menit. Jalanan dengan tanjakan dan turunan yang tajam senantiasa memenuhi area ini.
Tidak jarang, kemacetan dapat terjadi di sini mengingat lalu lintas ini juga dilalui oleh truk angkutan berat yang merangkak melawan tanjakan. Belum lagi kalau terjadi kecelakaan lalu lintas (sering lho).
Di balik menantangnya keadaan jalan di sini, ternyata di area ini ada Lembah Anai yang merupakan bagian yang paling menyenangkan dari keadaan mencekam di wilayah ini. Lembah Anai yang notabenenya adalah salah satu lokasi wisata di Sumbar merupakan suatu lembah dengan air terjun yang cukup indah. Kami bahkan sempat melaksanakan kegiatan kuliah lapangan selama 3 hari di daerah ini beberapa tahun yang lalu.
Hujan + Longsor di Silaing
Belakangan ini, melakukan perjalanan melalui area Silaing ini boleh jadi merupakan suatu pilihan hidup yang cukup menantang dan mengerikan. Pasalnya sudah beberapa kali longsor terjadi di daerah ini yang tidak jarang menelan korban jiwa. Bahkan kalau kita melayangkan pandangan ke sisi-sisi tertentu pebukitan, maka akan terlihat dengan jelas betapa rentannya bebatuan dan material pebukitan untuk dengan mudah meluncur ke bagian bawah dan menimpa jalanan (dan juga kendaraan) ketika area tersebut dilanda hujan deras beberapa jam saja, atau juga ketika terjadi gempa bumi. Rentan dalam artian, sepertinya batu-batu tersebut hanya terletak begitu saja di sisi pebukitan tersebut dan bukannya menempel, sehingga memang sangat dikhawatirkan untuk meluncur ke jalanan.
Silaing detik ini (akhir Maret 2010)
Yang terbaru, 30 Maret 2010, longsor kembali terjadi pada sore harinya dengan dampak yang sangat mengerikan. Padahal beberapa minggu sebelumnya juga sudah ada longsor persis di sebelah air terjun yang kabarnya juga memakan korban jiwa. Longsor terbaru yang terjadi Selasa sore tersebut mengakibatkan putusnya jalan dan transportasi yang harus dialihkan.
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=eESyFyDJyOA&hl=en&fs=1]
Gambar ini direkam oleh seseorang yang tidak saya kenal. Saya dapat dari halaman FB seorang teman, dia cuma di tag, sama temannya yang bukan teman saya (*rumit amat) trus videonya saya download, trus aplod ke YouTube, trus kasih link ke sini 🙂 Dari video tersebut dapat terlihat dengan jelas bahwa air terjun yang pada awalnya begitu indah, berubah menjadi liar dan memutuskan jalan. Selain video di atas, di bawah ini juga ada video amatiran sejenis dengan versi yang berbeda
[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=4zheAmRRYU8&hl=en&fs=1]

Bagian jalan di tikungan "paragede angek" yang amblas. Bagian ini terletak sekitar 200 m sebelum air terjun Lembah Anai (dari arah Padang)

Amblasnya separuh jalan di tikungan "paragede angek" jika dilihat dari arah air terjun Lembah Anai

Antrian kendaraan yang berharap bisa menembus putusnya jalan akibat tingginya debit air terjun

Jalan yang terputus persis di depan air terjun Lembah Anai
+++++++++
foto-foto bagian atas merupakan hasil Googling, sedangkan foto-foto terbaru tanggal 30 Maret didapat dari FB seorang teman 🙂
Trus kalo ada yang mau liat foto longsoran batu besar yang tepat menimpa truk di daerah Sawahlunto pada awal Januari 2010, klik disini.
- Solid Dispersions of Famotidine: Physicochemical Properties and In Vivo Comparative Study on the Inhibition of Hyperacidity - August 9, 2020
- Menjadi “orang kimia” itu… (Refleksi satu tahun penelitian kimia farmasi) - March 7, 2020
- Multicomponent crystals of mefenamic acid–tromethamine with improved dissolution rate - November 21, 2019
Agung
mas,,tolong dikasih link video Youtubenya….thanks………….
Agung
mas,,tolong dikasih link video Youtubenya….thanks………….yang disini gag jalan videox…
yoriyuliandra
link ke youtube-nya:
http://www.youtube.com/watch?v=eESyFyDJyOA&feature=player_embedded
Video tidak dapat dimainkan pada halaman web boleh jadi karena browser belum terinstal plugin flash player. Check it out first…
u r welcome 🙂
fadhilatul muharram
gambarnya… cukup.. mengerikan jg yah… 😀
idisuwardi
Iya cukup mengerikan juga.
Naja Raya
terimakasih dah mampir ke “bilik” saya, nah gantian saya mampir ke tempat uda dan meninggalkan “jejak kentut” di sini 😀
Itu…itu…kejadian nyata ya da? 🙁
yoriyuliandra
Ini emang kejadian nyata kalee…
Selasa sore, 30 Maret 2010 di Lembah Anai.
Ini jalan utama yang menghubungkan sebagian besar kota-kota di Sumbar…
agus muhar
numpang lewat seh da….
yoriyuliandra
hati-hati, longsor… hehe…
ice
moga cepet diperbaiki ya jalannya
kan tu t4 lalu lintas yg vital juga
Ini Aini!
Hohoho..Ni jarang pulang….
sekali-kalinya ingin pulang, datanglah bencana ini…..
nasib…nasib
biaz
gimana dunk caranya dari BKT mo Ke Padang/
yoriyuliandra
Kabarnya sekarang sudah bisa dilalui (info dari seorang teman yang berangkat dari Payakumbuh ke Padang kemaren Kamis), khususnya bagi kendaraan ukuran kecil-sedang. Minibus seukuran Tranex diperbolehkan untuk melewati jalan tersebut *tapi tidak truk dan kendaraan berat*
Be safe then 🙂
adha
ijin share yah… thanks b4…
Shafiqah Treest
masya allah …
^_^
fenomenakah ini …???
hmm …
salam kenal …
thx atas kunjungannya …
linkback y …
yoriyuliandra
Ini musibah (innalillah), sepertinya bukan fenomena, tapi bencana
Lebih tepatnya: pengingat bagi kita semua bahwa alam ini sebenarnya juga makhluk Allah
rangtalu
wow takuik wak mah
ardee
mudah2an bencana ini bisa diambil hikmahnya dan tambah memperkuat imtaq kita semuanya….
salam kenal, bro….
nvrhUsnique
thu kjdian dah lama ato d bulan nee…?
feniefendi21
nice info
tanks
http://tokoonlinepayakumbuh.com