Pasir Jambak

(objek wisata pantai Padang yang butuh perhatian)

Beberapa kali gempa yang terjadi di daerah Sumatera Barat memang cukup berpengaruh terhadap lini-lini kehidupan warga. Dampaknya sangat terasa pada aspek perekonomian, pendidikan, dan tanpa terkecuali: pariwisata. Hal ini semakin memburuk dengan frekuensi gempa yang masih tetap tinggi, dan menjadi lebih buruk lagi dengan merebaknya isu dan kabar dari para ahli tentang gempa besar yang akan terjadi dalam beberapa dekade ke depan.

Setidaknya itulah sedikit kesimpulan yang bisa diambil dalam perjalanan kami ke lokasi wisata Pasir Jambak, Padang. Terlihat beberapa rumah yang semestinya masih dalam tahap pembangunan yang ternyata dibiarkan saja. Atau jalanan yang berlubang dan becek yang menjadi duri sepanjang perjalanan dari jalan utama menuju lokasi wisata. Atau ketika sudah memasuki daerah pantai, terlihat hamparan pasir yang dihiasi sampah. Atau pepohonan yang ditanam di sepanjang garis pantai yang hanya tinggal pagarnya saja. Kondisi fasilitas kamar mandi dan mushollanya juga  sangat menyedihkan. *trus kalo nggak bagus ngapain ke sini?

Kunjungan kami ke sini sebenarnya bukan semata-mata berwisata, tetapi melaksanakan pertemuan perdana Pharmacy English Club sekaligus melengkapi acara Launching PEC. Kegiatannya seputar having fun with English aja, secara pertemuan perdana pastinya harus menyenangkan dan berkesan. dan yang tidak kalah penting adalah: berfoto-foto ria sepanjang hari.

An art work at Pasir Jambak

pembukaan acara di hamparan pasir yang kurang putih (untung masih banyak pohonnya)

Alhamdulillah, masih banyak rerumputan

Ketemu koloni semut yang lagi pasang tampang garang sedang sibuk dengan mangsanya

Serangga dengan warna yang unik dan berkilau. Sayangnya, karena posisinya yang kurang terjangkau menyebabkan gambar kurang mantep...

Pesawat yang lalu lalang

gumpalan bola-bola pasir sebagai hasil jerih payah "hewan mirip kepiting" yang banyak terdapat di sepanjang pantai.

Haha... para korban sudah mengambil posisi dan tampang narsis, eh ternyata mereka cuma dijadiin background, karena objek sebenarnya adalah ranting kayu penghuni pantai. Haha... kacian...

Peserta Outbond Pharmacy English Club University of Andalas sebagai pertemuan perdana acara sekaligus penutup acara launching PEC.

"Lihatlah pantai dan lautku yang luas dipayungi oleh langitku yang semakin membiru"

++++++++++++++++++

*untuk lokasi outbond berikutnya jangan pantai lagi deh: bikin kulit menjadi lebih gersang… padahal nih kulit udah gersang dari dulu….

• Author
• Recent Posts

Follow me

Yori Yuliandra

Lecturer & Researcher at Faculty of Pharmacy, Andalas University, Indonesia

A blogger (and webmaster at RankMudo Creative) | An enthusiast in scholarly articles | A PhD student in The University of Sydney (under Australia Awards Scholarship 2019 intake)

Follow me

Latest posts by Yori Yuliandra (see all)

• Solid Dispersions of Famotidine: Physicochemical Properties and In Vivo Comparative Study on the Inhibition of Hyperacidity - August 9, 2020
• Menjadi “orang kimia” itu… (Refleksi satu tahun penelitian kimia farmasi) - March 7, 2020
• Multicomponent crystals of mefenamic acid–tromethamine with improved dissolution rate - November 21, 2019