Drug Related Problem (DRP)
- At June 03, 2010
- By Yori Yuliandra
- In Blog, Think Healthy, Think Pharmacy
96

Jika Anda pernah sakit kemudian berobat dan ternyata tidak sembuh sesuai dengan harapan, boleh jadi anda sedang berhadapan dengan Drug Related Problem (DRP). Sederhananya, jika proses pemeriksaan (baca: diagnosis) dari dokter benar, dan obat yang diresepkan juga benar, maka insya Allah khasiat yang diinginkan dapat dicapai. Namun jika kesembuhan Anda tidak sesuai dengan bagaimana semestinya, boleh jadi ada yang salah dalam proses pengobatannya. Dengan kata lain, ada sesuatu yang tidak beres dengan obat yang anda minum atau dengan cara Anda menggunakan obat tersebut.
Apa yang dimaksud dengan Drug Related Problems (DRP)
Definisi drug related problem (DRP) adalah kejadian atau kondisi terkait dengan terapi penggunaan obat-obatan yang dapat mengganggu efek/luaran yang diharapkan dari obat tersebut. Pengertian DRP dari sumber literatur sebenarnya cukup bervariasi. Meskipun demikian, secara sederhana DRP dapat juga diartikan sebagai “problem di dalam penggunaan obat yang dapat mengganggu tercapainya efek obat yang diharapkan”.
Problem atau permasalahan ini merupakan salah satu faktor utama yang dapat menghambat tercapainya hasil terapi yang diinginkan. Tidak hanya memperlambat, DRP ini kadang dapat juga memberikan “penyakit” tambahan, atau akibat buruk lainnya yang tidak diinginkan.
A Drug-Related Problem is an event or circumstance involving drug therapy that actually or potentially interferes with desired health outcomes
(Pharmaceutical Care Network Europe Foundation (PCNE)
Contoh Drug Related Problem (DRP)
Ada beberapa jenis permasalahan yang berhubungan dengan obat. Pembahasan ini sebenarnya farmasi banget, tapi saya coba sederhanakan supaya dapat dengan mudah dipahami 🙂
1. Adanya penyakit/gejala penyakit yang tidak terobati

Misalnya anda pada suatu waktu menderita beberapa gejala penyakit seperti batuk, demam + sakit kepala, hipertensi, gasteritis *naudzubillah, sakitnya banyak amat*. Ternyata obat yang diberikan petugas kesehatan hanya obat batuk, obat sakit kepala/demam, dan obat hipertensi. Sedangkan keluhan gasteritis (baca: magh) Anda tidak diatasi dengan obat yang dapat meringankan (gejala) penyakit tersebut. Artinya, obat yang anda terima tidak menjawab semua keluhan anda sehingga anda tetap tersiksa karena gejala penyakit anda tidak terobati.
2. Adanya obat yang tidak mempunyai indikasi (obat yang tidak perlu)
Anda misalnya cuma sedang menderita flu (dengan gejala demam plus sakit kepala), tetapi petugas kesehatan memberikan anda beberapa obat: parasetamol (sebagai obat sakit kepala + demam) dan amoksisilin (antibiotik untuk membunuh bakteri). Lho? Kok dikasih amoksisilin? Anda kan tidak sedang terinfeksi mikroba/bakteri? Anda kan cuma terserang virus influenza? Padahal virus tidak bisa diatasi dengan obat antibiotik. Jadi, anda sedang menerima obat yang tidak ada indikasinya. (baca: tidak ada penyakit yang anda derita yang bisa disembuhkan oleh obat tersebut). So, ngapain minum obat yang tidak kita butuhkan… Ntar terkena efek samping lagi *apalagi kalau misalnya obatnya lumayan mahal 🙁
Contoh yang lain: Anda tau parasetamol bukan…? Itu tuh, obat yang dipake untuk mengatasi demam dan sakit kepala. Di dalam praktek kesehatan, sering sekali pasien diberikan parasetamol tanpa diberikan penjelasan tentang kapan dan bagaimana penggunaan obat ini. Karena informasi yang benar tidak diterima oleh pasien, akhirnya parasetamol tersebut tetap diminum oleh pasien setelah sakit kepala atau demamnya sudah tidak dirasakan lagi.
Parasetamol diminum hanya ketika anda demam/sakit kepala. Jika demam atau nyeri sudah tidak anda rasakan lagi, maka parasetamol tidak perlu lagi anda minum, karena anda tidak butuh.
Contoh kasus parasetamol ini merupakan salah satu drug related problem (DRP) yang juga termasuk ke dalam kategori penggunaan obat yang tidak ada indikasi (lagi), karena setelah gejala penyakit tidak ada maka obat untuk mengatasi gejala penyakit tersebut tidak lagi diperlukan.
3. Adanya obat dengan dosis yang tidak tepat
Permasalahan ini berhubungan erat dengan kadar obat yang anda terima dan kemudian terdistribusi di dalam tubuh anda. Ada beberapa contoh permasalahan berhubungan dengan dosis dan konsentrasi obat di dalam tubuh:

- Dosis obat yang anda terima tidak mencukupi atau sebaliknya berlebih: Misalnya anda (*dari tadi yang sakit anda melulu…) sedang menderita hipertensi. Kemudian berdasarkan hasil pemeriksaan, seharusnya Anda meminum kaptopril (obat penurun tekanan darah) dengan kekuatan dosis 25 mg tiap tabletnya. Tetapi dalam kenyataannya *karena beberapa faktor penyebab* ternyata anda hanya diberikan dosis 12,5 mg. Atau contoh yang lain, misalnya anda diberikan antibiotik Amoksisilin sebanyak 9 tablet (@500 mg) untuk diminum 3 kali sehari selama 3 hari. Namun karena sesuatu hal *misalnya karena lupa* ternyata anda hanya minum obat ini selama 2 hari. Ini adalah masalah… dan berpotensi mendatangkan masalah lainnya.
- Frekuensi meminum obat tidak tepat: Pada kasus di atas misalnya anda seharusnya minum obat 3 kali sehari, tetapi ternyata anda hanya minum 2 kali saja. Jika demikian maka kadar obat di dalam tubuh anda tidak mencukupi untuk memberikan efek terapi. Atau bisa juga kasus sebaliknya dimana obat yang seharusnya diminum 2 kali sehari saja kemudian anda minum 3 kali *mungkin dengan harapan supaya cepat sembuh
… Lho, gak bisa gitu donks… bisa-bisa anda keracunan
4. Penggunaan obat yang tidak tepat waktu
Beberapa obat tertentu harus diminum pada waktu-waktu khusus. Secara umum kita hanya mengenal meminum obat sebelum makan atau sesudah makan, padahal sebenarnya masih banyak waktu-waktu khusus untuk meminum obat. Misalnya ada obat tertentu yang diminum di saat makan (bersamaan dengan makanan). Selain itu, ada obat yang diminum di pagi hari, dan ada pula yang diminum malam hari sebelum tidur. Uniknya, ada juga obat yang sebaiknya diminum bersamaan dengan susu, dan lain sebagainya. Rumit amat ya. Tapi hal ini sangat penting supaya obat yang anda minum memberikan efek terapi yang diinginkan atau terhindar dari efek yang merugikan.
5. Terjadinya rekasi obat yang merugikan (ROM)
ROM yang dimaksudkan di sini adalah Reaksi Obat yang Merugikan. Reaksi ini terdiri dari:
- Efek samping obat. Hampir semua obat mempunyai efek samping. Meskipun demikian, tidak semua efek samping tersebut mempunyai makna secara klinis. Sebagian besarnya bahkan dapat diabaikan dan tidak cukup mengganggu. Idealnya, untuk obat-obat tertentu, Anda (sebagai pasien) semestinya dikasih tau bahwa suatu obat A memiliki efek samping begini dan begitu. Tujuannya adalah supaya Anda bisa diberikan informasi penting terkait efek tersebut. Misalnya mencegahnya supaya tidak terjadi, atau mengambil langkah yang tepat ketika itu benar-benar terjadi.
- Keracunan obat: Hal ini biasanya terjadi karena penggunaan obat yang melebihi dosis. Keracunan obat juga bisa terjadi akibat penggunaan obat dengan dosis normal (tidak melebihi dosis), tetapi digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama atau bahkan terus-menerus.
- Reaksi alergi: Reaksi alergi merupakan reaksi yang khusus dan bersifat individual dan tidak bisa diprediksi. Misalnya ada pasien tertentu yang ternyata alergi terhadap antalgin, penisilin, dsb. Jika petugas kesehatan tidak tahu dan kemudian memberikan obat tersebut kepada pasien itu, maka akan terjadi reaksi alergi.
- Terjadi interaksi obat yang menimbulkan efek yang merugikan. Hal ini terjadi ketika anda meminum beberapa obat sekaligus sehingga sebagian obat tertentu berinteraksi dengan obat tertentu lainnya. Efeknya bervariasi, mulai dari hilangnya khasiat obat akibat dosis tidak efektif, hingga adanya efek yang tidak diinginkan.
ASK YOUR PHARMACIST…!

Ada beberapa hal dasar dan prinsipil yang penting kita pahami tentang orang-orang pintar dalam bidang kesehatan dan kapan kita mengunjungi mereka. Dokter: mereka adalah ahli diagnosa, memeriksa keadaan pasien (baik sekedar tanya-tanya aja *disebut anamnesa*, atau dengan pemeriksaan fisik, atau dengan pemeriksaan labor/pemeriksaan penunjang). Kita mengunjungi dokter kalau kita merasakan ada sesuatu yang nggak beres dengan kesehatan kita dan kita ingin mengobatinya. Kalau apoteker: mereka adalah ahli obat (tidak hanya tentang bagaimana membuat obat/meracik obat, tetapi yang lebih penting adalah tentang bagaimana mewujudkan penggunaan obat yang rasional dan berkualitas).
Jadi, semua permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan obat (drug related problems) semestinya dapat diupayakan antisipasi dan penyelesaiannya dengan apoteker anda, karena mereka adalah The Drugs Expert.
Praktek kefarmasian di Indonesia?
Melihat peran strategis dan fungsi farmasi dalam melindungi masyarakat dari penggunaan obat yang tidak tepat, maka sudah seharusnya tenaga farmasi terlibat aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat yang paripurna. Pada dekade-dekade yang lalu, kita mungkin kenal dengan peran dan fungsi farmasi yang hanya: menerima resep dari dokter di apotek, meracik obat, dan menyerahkannya kepada pasien. Paradigma lama seperti ini sudah selayaknya dihapus dari benak bangsa ini. Karena, saat ini kebutuhan akan penggunaan obat yang tepat menjadi sangat tinggi.
Anda tidak mau kan minum obat yang sebenarnya tidak perlu…?
Atau minum obat yang harganya mahal padahal dengan obat yang jauh lebih murah anda tetap bisa sembuh…?
Anda tentunya tidak mau penyakit anda tidak sembuh-sembuh karena penggunaan obat yang tidak tepat, padahal obatnya sudah tepat…?
Anda tentunya tidak mau kan kalau obat yang anda minum ternyata memberikan efek samping yang merugikan bagi anda tanpa anda ketahui sebelumnya…?
Hmm… ❓
Mudah-mudahan, dalam beberapa tahun yang akan datang kita akan bisa bertemu dengan wajah-wajah ramah para farmasis pada pelayanan kesehatan di rumah sakit dan sarana kesehatan lainnya, kita dapat berdiskusi banyak dengan mereka tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan obat dan mensukseskan terapi pengobatan masyarakat.
Disclaimer: Definisi dan klasifikasi drug related problems (DRPs) merupakan subjek dengan beberapa versi yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga yang berbeda. Karenanya, Anda akan menemukan definisi, klasifikasi, dan contoh yang mungkin tidak sejalan dengan konten yang ada di dalam tulisan ini. Featured image credit Freepik
- ITalk Episode 2: Belajar di Negeri Kangguru dengan Beasiswa - April 20, 2021
- Solid Dispersions of Famotidine: Physicochemical Properties and In Vivo Comparative Study on the Inhibition of Hyperacidity - August 9, 2020
- Menjadi “orang kimia” itu… (Refleksi satu tahun penelitian kimia farmasi) - March 7, 2020
Anonim
you are real pharmacist, keep inform people! Bravo! I am proud of you!
adriyal
mantap…mantap…..
nadiafriza
gw baca di Reader’s Digest:
bisa juga karena penyakit itu sebelumnya sudah pernah kita derita tapi saat itu kita tidak meminum habis obat yang diberikan dokter.
jadi pada saat kita terkena penyakit yg sama, dosis obat yg sama dengan sebelumnya tidak akan mempan.. padahal mungkin dokter memberi kita dosis obat yg sama dengan asumsi kita menghabiskan semua obat yg dikasih sebelumnya 🙂
yoriyuliandra
Yup, betul banget. Itu namanya toleransi.
Atau kalau kasusnya adalah obat antibiotik, maka itu namanya sudah terjadi resistensi…
Nice response 🙂
Delia
Ikut menyimak ya…
kayaknya dokter/pengobatan tidak akan bisa lepas dari farmasi….
Salah satu adik asuh lia rencannya mau kuliah ini juga looo ^_^
setyantocahyo
thanks…
info bgs banget…sangat bermanfaat …
salam.
fitrimelinda
hmm.. makasi infonya mas..
aku jarang bgt minum obat klo ga kepaksa bgt sih.. 🙂
fansmaniac
saya juga mengalami penyakit yang kalo ke dokter dikasi obat yang aneh2 tapi nggak sembuh2… kayaknya saya mencoba meluncur ke TKP deh.
Makasih infonya ya?
fansnatural
Wah, begini nih untungnya punya ahli farmasi yang aktif ngeblog slalu sharing informasi yang sangat dibutuhkan… andai di Indonesia juga tersedia fasilitas seperti itu. Ndak pengen nyobainnya sob? sapa tau banyak diperlukan masyarakat… tentunya lewat online 😀
Salam kenal
yoriyuliandra
Hoho… ide yang mencerahkan…
Mungkin perlu digagas, tapi rame-rame.
This is a big deal sob… 🙂
novi
aq menghindari obat kimia Yo.. kalau ga kepepet banget, seringnya pake yang alami saja
yoriyuliandra
Hampir semua material yang ada di muka bumi adalah bahan kimia, air yang kita minum, udara yang kita hirup, bahkan tubuh kita juga terdiri atas komponen-komponen kimia. Mbak Novi udah pernah baca yang ini belum..? 🙂
Hmm… kapan2 kita bahas tentang kimia, alami, dan istilah2 penting lain…. 🙂
Ditunggu yak…
sunflo
ilmu mu penting bgt yo, bisa ngobati sendiri tanpa dengan dokter… bgtukah?? tapi resep itu kan harus dikeluarkan oleh dokter ya?
yoriyuliandra
pengobatan sendiri (swamedikasi) bisa dilakukan bagi siapa saja yang tau, tapi pada tahapan tertentu kita harus memeriksakan diri ke dokter…
Yepp, resep dikeluarkan hanya oleh dokter dan dokter gigi
liza
wah wah uda yori
saya harus belajar banyak sama yori
jujur, untuk menghafal obat-obatan dan dosisnya saya masih kewalahan. mungkin karena masih baru koas ya.
nice posting yori
hellgalicious
waah lengkap dan jelas banget penjelasaannya nih
jadi tau deh mengenai ilmu kesehatan
soalnya gue juga pernah mengkonsumsi parasetamol
thanks a lot bro
Masdin
Yup, reaksi obat yang terantisipasi memang sering menimbulkan permasalahan dalam perawatan.
Masdin
Yup, reaks-reaksi obat yang tidak terantisipasi memang sering menimbulkan masalah perawatan.
investasi emas
bukan cm itu masalah g sesuai nya obat ma penyakit,.
dokter skrg byk yg salah diagnosa,…
TUKANG CoLoNG
wah baru tahu
Tary Sonora
jaman skr kta memang kudu waspada sama hal apa saja, termasuk ttg kesehatan kita, jaman skr apa aja bisa dilakukan untuk kepentingan org2 yg tdk bertanggung jawab, obat palsu, dokter gadungan dldl nya
maaf yah kalo keluar dr topiknya heheh
lia sikupu
*menyimak*
rosenrain
bagus sekali informasinya
jadi tahu lebih banyak
alhamdulillah, skrg sy menghindari sejauh mungkin obat-obatan
setelah bbrp tahun berteman akrab dg obat2an
*smile*
Asop
Hiks, makasih infonya… 😥
Serem juga kalo dosis berlebihan ya… saya hanya bisa percaya pada apotek tempat saya beli obat. 😐
tukangobatbersahaja
Saya membayangkan farmasis bisa berperan lebih.
pasti tidak perlu lagi terjadi DRP dan pharmaceutical care bisa dijalankan.
No Pharmacist No Service
yoriyuliandra
Ya…
Ini semua adalah tentang bagaimana melayani dan melindungi masyarakat. They deserve it…
feni_processorUA
assalamualaikum
da, boleh tau gak literaturnya dr mana
soalnya lg pnelitian ttg DRP 😀
yoriyuliandra
‘alaykumussalam Feni…
Ini adalah ringkasan dari beberapa material perkuliahan
dan dari baca-baca lepas aja…
Kalo mau literatur pastinya ada, Google can help I suppose 😀
*derita yang gak punya banyak buku*
feni
hehe..iya..klo literatur dari mbah google banyak
tp klo literatur buku gtu agak susah 🙁
faris
dahsyat, dahsyat, dahsyat
hafshah
kutip dari tulisannya uda Yori “Kalau apoteker: mereka adalah ahli obat (tidak hanya tentang bagaimana membuat obat/meracik obat, tetapi yang lebih penting adalah tentang bagaimana mewujudkan penggunaan obat yang rasional dan berkualitas” <— sepakaaattt sangaaattt lah Da….
Tapi kebanyakan farmasis justru juga bingung mengenai hal ini. Maksud aye, kapabiltias farmasis sendiri kebanyakan ternyata tak cukup adekuaat ilmunya jika mesti terjun ke lapangan tanpa pembekalan klinis yang lebih mumpuni. Sebagai contohnya, aye sendirilah. Dulu semasa masih apoteker, aye ngerasa ilmunya dikit bangeett utk bisa cuap-cuap soal rasionalitas pengobatan. Aye rasa sih kebanyakan farmasis lain juga gituuuh (hehehe, nyari temeen euy). Kaya dokter kan yah, mereka karena udah intens banget di klinis. jadi mereka paham. Jika farmasis pun ikut terjun langsung ke ranah pelayanan dan ke ranah klinis, aye yakin farmasis juga bisa!
ada beberapa rumah sakit memang sudah mengakui eksistensi farmasi. dan ternyata mereka butuh banget farmasis utk menganalisa rasionalitas pengobatan. dan ternyata eh ternyata lagi, kita sebagai farmasis yaa mesti upgrade diri jugaa…
*sekedar cupa-cuap da…semoga ndak GEje, hihih… 😀
Sinusitis, a very unpleasant story to tell (part 3 of 3: The recovery process) | Think like a learner
[…] dan aman sehingga diharapkan apoteker dapat mencegah, mengidentifikasi, dan memecahkan semua permasalahan yang berhubungan dengan obat. Dengan demikian, semestinya pasien berkonsultasi dengan apoteker terkait dengan obat/pengobatan […]
apriyandi
Reblogged this on BSMI Cabang Padang and commented:
Ask your pharmacist…
bonitalorosae
izin share ya bang… 🙂
Yoon Sae-Ra
Sangat membantu…penjelasannya lengkap banget 😀
lagi blogwalking dan nemu juga blog tentang farmasis, kebetulan saya mahasiswa farmasi unsyiah aceh hehe
salam kenal 🙂
yoriyuliandra
Salam kenal juga. Semoga bermanfaat
rahmi damayanti
DRP kirain ada 8 mas? kok cuman 5 but thanks infonya..
Arifah lenasari
Whaaa..saya lg belajar DRPs ni pak… Trimakasih motivasinya…,👍
Mohd Yaser
Sangat menarik sekali tulisan – tulisan yang ada di web ini, terimakasih sudah berbagi semoga farmasi indonesia lebih terdepan.
salam teman sejawat
yuda anzas mara
mantap sekali pembahasannya, sederhana tapi bermakna
Gqcdgv
lasuna without prescription – cheap himcolin online himcolin order online
obat herbal hipertensi
Howdy, i read your blog from time to time and i
own a similar one and i was just curious if you get a lot of spam comments?
If so how do you prevent it, any plugin or anything you can recommend?
I get so much lately it’s driving me crazy so any support is very much
appreciated.
Jqodkg
besifloxacin price – sildamax brand sildamax online
Rgxadn
gabapentin 800mg for sale – buy generic azulfidine 500 mg oral azulfidine 500 mg
Sbmbyn
purchase colospa generic – etoricoxib cost order pletal 100mg online
Baatcw
cheap celecoxib – oral indocin 50mg order indomethacin 50mg pill
Nuxnwn
voltaren 100mg pills – order aspirin 75 mg sale purchase aspirin generic
Rmknut
cheap rumalaya for sale – rumalaya oral buy amitriptyline 50mg generic
Nyiaah
buy pyridostigmine 60mg – sumatriptan 50mg ca azathioprine canada
Fmquqd
purchase voveran sale – voveran pills purchase nimodipine without prescription
Dqrpri
baclofen buy online – feldene canada buy feldene pills
Lpfbdy
meloxicam tablet – oral maxalt ketorolac canada
Egsrjj
periactin 4mg cost – buy cyproheptadine tablets zanaflex pills
Rnrico
order artane pills – trihexyphenidyl order online emulgel order online
Cxuaxq
order omnicef – cleocin generic order cleocin online cheap
Srirbx
accutane 40mg ca – oral deltasone 20mg deltasone 20mg sale
Iyiytj
deltasone 40mg pills – buy deltasone purchase elimite online cheap
Fecldb
permethrin usa – cost acticin order generic tretinoin
Rfuxfd
cost betamethasone – buy generic differin over the counter oral monobenzone
Jubbtf
flagyl price – cenforce cheap brand cenforce
Hauqpb
clavulanate without prescription – levothyroxine sale order synthroid 75mcg sale
Txlatz
buy cleocin generic – oral cleocin buy indomethacin 75mg
Qvzilc
generic losartan 50mg – losartan medication order keflex 250mg online
Inwlme
buy cheap eurax – aczone drug purchase aczone online cheap
Mvgwul
zyban 150 mg sale – order xenical 120mg sale buy generic shuddha guggulu online
Yihocv
buy provigil generic – meloset cheap purchase melatonin without prescription
Dlhpgt
buy prometrium 100mg pills – ponstel sale clomiphene over the counter
Jgxmre
order xeloda 500mg generic – buy danazol paypal danazol price
Duegmu
purchase norethindrone without prescription – cheap aygestin yasmin order
Pcnzlk
order fosamax 70mg pills – provera 10mg pills medroxyprogesterone over the counter
Jbdtii
cost cabergoline 0.25mg – order cabergoline 0.5mg sale buy generic alesse
Tyiraf
estrace generic – buy letrozole 2.5 mg generic order arimidex generic
Vqztjg
バイアグラ通販で買えますか – г‚їгѓЂгѓ©гѓ•г‚Јгѓ«йЂљиІ©гЃЉгЃ™гЃ™г‚Ѓ г‚·г‚ўгѓЄг‚№йЂљиІ© 安全
Glqcje
гѓ—гѓ¬гѓ‰гѓ‹гѓігЃ®иіје…Ґ – г‚ўгѓўг‚г‚·г‚·гѓЄгѓі еЂ¤ж®µ г‚ёг‚№гѓгѓћгѓѓг‚ЇйЂљиІ© 安全
Ulgzwh
eriacta extend – apcalis host forzest maintain
Dcdjkj
buy crixivan online cheap – confido oral diclofenac gel order online
Qdmqhh
valif online capital – valif pet generic sinemet 10mg
Jgxext
provigil online buy – epivir usa buy cheap generic lamivudine
Zwhzns
ivermectin 12mg online – buy ivermectin 3mg order tegretol for sale
Huteeu
phenergan over the counter – purchase ciprofloxacin online order lincocin generic
Umgowt
order prednisone generic – prednisone 10mg us buy cheap capoten
Zusryk
buy deltasone generic – buy captopril 25 mg online cheap buy generic captopril over the counter
Mgwwom
isotretinoin 10mg brand – brand decadron linezolid 600 mg ca
Olxodi
amoxil tablet – buy valsartan 80mg generic buy combivent 100 mcg pill
Jvpedp
azithromycin 500mg generic – order bystolic 20mg without prescription order generic bystolic 5mg
Xojqwi
buy prednisolone without a prescription – cost azipro 250mg prometrium 100mg ca
Hobvzf
order lasix without prescription – nootropil 800mg generic cheap betnovate
Olgnfs
neurontin oral – itraconazole 100 mg canada sporanox 100 mg over the counter
Tacefy
augmentin uk – purchase duloxetine for sale cymbalta price
Zysywy
order vibra-tabs without prescription – glucotrol 10mg canada glucotrol 5mg cost
Xmnnvd
amoxiclav price – order augmentin online duloxetine 40mg pills
Dwslev
how to get semaglutide without a prescription – buy cheap generic periactin buy periactin 4mg online cheap
Amhjag
tadalafil 5mg pills – cialis 20mg pill buy sildenafil without prescription
Kkrfja
sildenafil 100mg over the counter – cheap viagra 50mg cialis 10mg usa
Gorkiw
cenforce order online – cenforce for sale online glycomet 500mg drug
Nunukc
generic lipitor 10mg – buy lisinopril 10mg pill lisinopril 5mg cost