Menggunakan layanan proofreading online berbayar
- At July 11, 2019
- By Yori Yuliandra
- In Blog, Research Things
6

Pengalaman saya dalam menggunakan layanan proofreading online berbayar untuk pertama kalinya cukup berkesan positif. To begin with, waktu itu kami sedang mempersiapkan sebuah naskah artikel ilmiah untuk dapat diterbitkan di jurnal yang cukup bereputasi (Q1). Ternyata, salah satu item pada submission check list-nya terdapat persyaratan tentang proofreading. Jurnal yang diterbitkan oleh Springer ini mengharuskan naskah yang diserahkan sudah melalui proses proofreading oleh pihak yang berkompeten.
Did you have the manuscript checked by a native English speaker who is familiar with the topic of the paper?*
*item pertama pada submission checklist
Awalnya, kami cukup yakin dengan akun Grammarly premium yang saya miliki untuk mengatasi permasalahan tata bahasa pada naskah. However, karena memang dipersyaratkan dengan sangat spesifik bahwa harus diperiksa oleh seorang proofreader, maka kami putuskan untuk mencari layanan yang sesuai secara online. Agak kebingungan memang karena yang diminta bukan saja English speaker, tapi juga mereka yang harus familiar dengan topik di bidang sains farmasi. Namun setelah googling dan riset sederhana dengan sedikit analisis komparatif (termasuk perbandingan harga), akhirnya kami memutuskan untuk memanfaatkan jasa Cambridge Proofreading.
Faktor dalam memilih jasa proofreading
Berdasarkan pengalaman dalam menggunakan layanan proofreading online berbayar tersebut, ada beberapa faktor yang semestinya menjadi pertimbangan dalam memilih layanan proofreading online. Faktor dan pertimbangan ini jugalah yang membuat pilihan kami jatuh ke Cambridge proofreading tersebut.
Faktor Pertama: Harga
Terdapat beberapa aspek yang mempengaruhi harga layanan proofreading ini. Aspek yang paling utama adalah volume naskah yang akan diperiksa yang dihitung dalam jumlah kata (word count). Aspek berikutnya adalah rentang waktu pengerjaan yang kita berikan terhadap penyedia layanan, dimana semakin singkat waktu yang diberikan akan membuat biaya layanan semakin mahal.

Dengan pertimbangan terhadap kedua aspek tersebut, saya menilai bahwa harga yang diberikan terbilang murah. Sebagai contoh, suatu naskah artikel ilmiah untuk jurnal internasional dengan jumlah kata 2.500 hanya membutuhkan biaya sekitar 50 USD untuk pengerjaan 2-3 hari. In general, para peneliti sudah punya anggaran untuk biaya penulisan dan penerbitan artikel ilmiah. Tidak jarang, penulis juga dapat menerima insentif penulisan dari institusi mereka yang dapat digunakan untuk menutup biaya proofreading ini. So, 50 dolar bisa terbilang sangat murah untuk pekerjaan ini.
Faktor Kedua: Kecepatan pengerjaan
Banyaknya opsi waktu yang diberikan membuat konsumen bebas memilih sesuai dengan kebutuhan. Rentang waktu ini berkisar antara 12 jam hingga 72 jam. In my opinion, pilih saja opsi waktu terlama dengan alasan harganya yang paling murah. Uniknya, pengalaman kami menunjukkan bahwa meskipun kami memesan layanan dengan rentang waktu 72 jam, ternyata pengerjaannya sudah selesai dalam waktu kurang dari 48 jam.
Faktor Ketiga: Kepakaran proofreader
Website mereka menyajikan profil proofreader yang sangat wah mencakup nama dan latar belakang pendidikan yang rata-rata adalah PhD pada berbagai bidang ilmu. Hal ini diperkuat dengan statistik pengalaman dan jumlah paper yang telah mereka garap sebagai seorang editor/proofreader yang berjumlah ratusan. Saya coba telusuri via Google, ternyata orangnya memang valid hehee…
Sebagai pengalaman, naskah kami (bidang sains farmasi) yang mereka proofreading memang memperlihatkan bahwa mereka paham dengan konsep dan terminologi dalam penelitian yang kami kerjakan. In other words, mereka tidak hanya memperbaiki permasalahan tata bahasa, grammar, tipografi dan sejenisnya, namun juga terhadap konten dan substansi. Dengan demikian, saya dapat menyimpulkan bahwa yang melakukan proofreading terhadap naskah kami memang orang yang familiar dengan sains farmasi. So, tidak perlu lagi mengkhawatirkan kualitas kerjanya.
Faktor Keempat: Kemudahan layanan
Mendapatkan layanan proofreading online ini terbilang cukup mudah pada setiap tahapnya. Mulai dari simulasi harga, upload naskah, hingga pembayaran terbilang sangat praktis. For example, formulir untuk mengunggah naskahnya tidak bertele-tele. Pembayaran juga sangat mudah dengan menggunakan kartu debit atau kredit dalam hitungan satu dua menit. Then, komunikasi dan notifikasi via email diterima secara instan pada setiap tahap layanan terbilang sangat klir. Kemudahan dan kejelasan ini membuat kita terhindar dari rasa was-was. To conclude, its worry free…

Faktor Kelima: Layanan ekstra
Beberapa hal sederhana berikut merupakan indikator kuat bahwa penyedia layanan proofreading memang serius dalam memberikan servis terbaik mereka. Sebagai contoh, mereka memberikan dokumen Office Word (.docx) hasil proofreading dalam 2 versi: “tracked” dan “clean“. Versi “tracked” memungkinkan kita untuk mengetahui kesalahan kita dalam penulisan dan koreksi yang mereka berikan. Komentar yang ditulis pada dokumen ini kadang juga memberikan informasi dan pembelajaran bagi kita, misalnya terkait penggunaan tanda baca yang benar. Meanwhile, versi “clean” merupakan naskah yang sudah benar dan bersih dari catatan koreksi sehingga dapat kita lanjutkan ke tahapan berikutnya menuju proses submission ke penerbit.
Invoice dan sertifikat juga merupakan hal sederhana yang kadang sangat diperlukan dalam proses administrasi tulisan ilmiah. Misalnya invoice untuk klaim biaya penerbitan. Kemudian sertifkat proofreading mungkin sewaktu-waktu dibutuhkan jika penerbit meminta bukti proofreading dari penyedia layanan resmi.
Tips ringan untuk menekan biaya proofreading
Untuk mendapatkan hasil proofreading yang optimal, kualitas naskah yang kita persiapkan merupakan faktor penentu utama. Penggunaan kalimat atau frasa yang ambigu akan membingungkan proofreader sehingga hasil kerja mereka bisa menjadi tidak valid dan tidak conclusive. Nevertheless, terkait dengan harga layanan, ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk dapat menekan biaya jasa proofreading:
- Hindari bekerja mempersiapkan naskah dengan waktu mendekati deadline, sehingga Anda dapat memilih opsi rentang waktu terlama untuk pengerjaan proofreading. Ingat bahwa semakin singkat rentang waktu pengerjaan yang diberikan, semakin mahal biaya pengerjaan
- Hilangkan bagian daftar pustaka pada naskah yang diunggah untuk proofreading. Secara umum, daftar pustaka bukanlah bagian penting untuk di-proofreading. Hal ini juga dapat menekan jumlah kata dengan cukup signifikan
- Hindari penggunaan citation style dengan sistem author-tahun dan ganti dengan sistem nomor. Misalnya, ganti dari APA style menjadi Vancouver. Hal ini bertujuan untuk mengurangi jumlah kata pada naskah. Secara umum, hal ini sangat mungkin dilakukan dengan mudah jika Anda menggunakan reference manager seperti Mendeley dan EndNote.
Demikianlah tips dan pengalaman saya dalam memanfaatkan jasa proofreading online berbayar. Selamat mencoba…!
Disclaimer: Konten ini ditulis atas keinginan sendiri berdasarkan pengalaman pribadi menggunakan layanan proofreading online tanpa ada komunikasi khusus dengan pihak penyedia layanan proofreading manapun. Featured image credit pxhere.com
- ITalk Episode 2: Belajar di Negeri Kangguru dengan Beasiswa - April 20, 2021
- Solid Dispersions of Famotidine: Physicochemical Properties and In Vivo Comparative Study on the Inhibition of Hyperacidity - August 9, 2020
- Menjadi “orang kimia” itu… (Refleksi satu tahun penelitian kimia farmasi) - March 7, 2020
Jimmy
Thanks a lot for your information…
fernando
thanks a lot
i will try
Yustian
Terima kasih Mas tips nya.. Artikel yg di proofread apakah diterima di jurnal tujuan?
Yasa
jasa proofreading memang bisa bejo2nan (alias tergantung keberuntungan), terkadang bisa jadi tulisan kita sudah bagus tapi hasil riset kita yang gak mumpuni, tapi pada dasarnya ya kalau paper bisa lolos itu ya hasil risetnya oke dan tulisannya without mistakes
maas4
grammarly lebih ke pengecekan grammar saja si mas
kalau translate eror dilewat sama dia
seperti dulu aku pernah di translate indo ke inggris
harus nya pakai “float” tapi translate nya pakai kata “Buoy”
begitu di grammarky ya tetap “Buoy”
kalau pakai profread ya langsung dibenerin oleh dia
Ria Andreinie
Terima kasih atas sharing nya, sangat membantu dan informatif