Obat dan "kewarasan otak"
Namanya Dextral, eh maksud saya, merknya Dextral. Ia adalah obat batuk dengan kandungan beberapa buat obat di dalam satu kaplet. Salah satunya adalah klorfeniramin maleat a.k.a. CTM, itu tuh yang dikenal bikin ngantuk. Meskipun kadar CTM-nya hanya 1 mg, ternyata tetap bikin otak nggak melek. Ternyata eh ternyata, saya lupa bahwa ada satu komponen obat lagi di dalamnya yang bikin otak makin nggak waras: dekstrometorfan. Dan saya, lengkap dengan keahlian farmasi yang saya miliki, merasa menjadi orang yang sangat bodoh pada hari itu karena minum obat ini kemudian mengendarai mobil ke
Read More»The Alex Effect
Di dalam dunia medis, khususnya terkait dengan bedah dan operasi, pasien akan diberikan obat anestesi (obat bius) sebelum prosedur pembedahan bisa dilaksanakan. Meskipun pasiennya dilukai, dibedah, bahkan organ tubuhnya diobok-obok, si pasien tidak akan merasakan sakit karena proses penghantaran rasa sakitnya sudah dihambat oleh obat, sehingga pusat nyeri di otak tidak diaktifkan oleh rangsangan nyeri.
Sebagaimana halnya obat secara umum, obat anestesi juga mempunyai durasi kerja tertentu. Artinya, ketika masa kerja obat berangsur habis, maka efeknya juga berangsur hilang. Dengan demikian, untuk proses pembedahan yang memakan waktu yang lama, misalnya 5 jam atau bahkan seharian, maka pemberian obat anestesi juga harus diulang (atau diberikan secara kontiniu) selama jangka waktu tertentu untuk memastikan bahwa efek biusnya masih tetap berlangsung sampai proses operasinya selesai.
Apa jadinya jika selama prosedur pembedahan, obat bius yang diberikan ternyata tidak memberikan efek karena salah dalam teknik pemberian obat??? Dan sang “tukang bedah” merasa sudah menyuntikkan obatnya dengan baik, padahal sebenarnya tidak??? Dan kemudian dengan santainya sang tukang bedah mengobok-obok bagian tubuh pasien yang tidak terbius sempurna. Sang pasien bisa saja terbangun dari tidur terbiusnya atau bisa saja mati akibat rasa sakit yang sangat hebat. Itulah yang terjadi pada salah seorang pasien kami, eh maksudnya salah satu pasien kami. Untungnya, pasien ini bukanlah manusia, melainkan tikus percobaan *tapi kan sama-sama bernilai satu nyawa 🙁
Dan, dengan
Read More»"Mengapa Allah menciptakan tikus?"
Ini adalah salah satu pertanyaan protes saya sewaktu masih kecil, dan mungkin juga pertanyaan sebagian besar di antara kita: mengapa Allah menciptakan tikus, kutu, nyamuk, dan berbagai ciptaan lainnya yang mungkin secara sederhananya kita tidak mengira ada suatu manfaat yang dapat kita ambil. Sampai akhirnya saya menyadari bahwa betapa banyak orang yang tidak dapat menggapai gelar sarjana mereka seandainya tidak ada tikus, termasuk saya. Khusus untuk tikus, saya menggunakannya dalam penelitian sebagai hewan percobaan dalam penelitian tugas akhir.
Tikus sebagai hewan percobaan

Salah satu hewan yang sangat berkesan dalam dunia obat-obatan adalah tikus percobaan. Perlu anda ketahui bahwa setiap obat yang digunakan dalam dunia kesehatan hari ini pastilah pernah melalui masa pengujian preklinik, yaitu pengujian pada hewan percobaan. Bahkan untuk subjek penelitian obat tertentu, para peneliti tidak akan mau menggunakan manusia percobaan. Misalnya penelitian dalam subjek teratologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang kerusakan dan kelainan yang terjadi pada janin selama masa kehamilan. Tidak akan ada ibu hamil yang bersedia menjadi objek penelitian dan mempertaruhkan keselamatan dan kesehatan janin yang ada di dalam kandungannya. Jadi untuk subjek penelitian seperti ini, manusia sangat bergantung pada hewan percobaan, karena seperti hewan percobaan ini bersedia dan ikhlas-ikhlas aja… *Ups… iya apa iya ❓
Read More»Interesting but confusing
- At May 05, 2011
- By Yori Yuliandra
- In Let's Smile, Think English
86
Dalam tulisan bahasa Inggris, baik artikel maupun status update pesbuk atau twitter dari teman-teman, ada 2 kata yang sering membuat mata saya tertahan dan berusaha melototinnya. Saya akan berhenti mengamatinya setelah otak saya mencernanya dan menyimpulkan “tulisannya betul” atau “tulisannya salah dan mengandung grammatical errors” <– insting tukang koreksi ujian
Kata apakah itu…? Trus ada apa dengan 2 kata tersebut…?
Kedua kata tersebut adalah kata “confuse” dan “interest“, dan hal yang sering dialami oleh 2 kata ini adalah kesalahan penggunaan atau kesalahan penulisan. Mungkin banyak juga kosa kata lain dalam bahasa Inggris yang mengalami nasib sama, tapi kedua kata ini spesial. Kesalahan dalam penulisannya memunculkan definisi yang jauh berbeda dan bahkan menjadi
Read More»Earth Hour 2011- The Tweets
- At March 29, 2011
- By Yori Yuliandra
- In Indonesiana, Let's Smile
56
Pada event Earth Hour tahun ini, tepatnya tanggal 26 Maret 2011, Indoesia merupakan salah satu negara yang ikut berpartisipasi dimana beberapa kota besar melaksanakan beberapa event pendukungnya. Selain itu, di ranah online, twitter merupakan media dimana gelombang dukungan, komentar, dan segala sesuatu tentang earth hour senantiasa bergema sehingga bisa menjadi trending topic. Dari sekian banyak tweets yang berasal dari jutaan pengguna aktif tersebut, ternyata banyak juga tweets yang menarik untuk dibaca dan memancing senyum dan tawa.
Beberapa kategori tweet selama #EarthHour 2011 versi bahasa Indonesia
Mencoba kritis