Black Panther and intergalactic to shock predatory journals
- At July 31, 2019
- By Yori Yuliandra
- In Blog, Research Things
2
Tidak tidak… saya tidak sedang membahas film ataupun pengalaman menontonnya. Saya sedang membahas betapa nyelenehnya sebuah artikel ilmiah yang diterbitkan oleh jurnal yang dicurigai predator.
Ceritanya begini… Salah satu topik berita yang saya langgan dari Google adalah “academic publisher” (disamping topik lain seperti antibiotic resistance, hypertension, diabetes, marvel, ataupun national football team of Indonesia 🙂 Beberapa bulan yang lalu, saya disuguhi salah satu konten yang menarik dari topik-topik ini. Menarik karena konten berita tersebut terkait dengan 2 hal yang menjadi interest saya: 1) predatory publisher, dan 2) Hollywood movies. Namun, dua topik yang berbeda ini terdapat pada satu konten berita. Jika Anda pernah menonton perang bintang antar galaksi “Star Wars” dan juga suka dengan sekuel The Avengers seperti “Black Panther”, maka tulisan ini mungkin menarik untuk Anda baca hingga selesai.
Read More»Menggunakan layanan proofreading online berbayar
- At July 11, 2019
- By Yori Yuliandra
- In Blog, Research Things
6
Pengalaman saya dalam menggunakan layanan proofreading online berbayar untuk pertama kalinya cukup berkesan positif. To begin with, waktu itu kami sedang mempersiapkan sebuah naskah artikel ilmiah untuk dapat diterbitkan di jurnal yang cukup bereputasi (Q1). Ternyata, salah satu item pada submission check list-nya terdapat persyaratan tentang proofreading. Jurnal yang diterbitkan oleh Springer ini mengharuskan naskah yang diserahkan sudah melalui proses proofreading oleh pihak yang berkompeten.
Did you have the manuscript checked by a native English speaker who is familiar with the topic of the paper?*
*item pertama pada submission checklist
Awalnya, kami cukup yakin dengan akun Grammarly premium yang saya miliki untuk mengatasi permasalahan tata bahasa pada naskah. However, karena memang dipersyaratkan dengan sangat spesifik bahwa harus diperiksa oleh seorang proofreader, maka kami putuskan untuk mencari layanan yang sesuai secara online. Agak kebingungan memang karena yang diminta bukan saja English speaker, tapi juga mereka yang harus familiar dengan topik di bidang sains farmasi. Namun setelah googling dan riset sederhana dengan sedikit analisis komparatif (termasuk perbandingan harga), akhirnya kami memutuskan untuk memanfaatkan jasa Cambridge Proofreading.
Read More»Ditolak itu rasanya…
- At June 13, 2019
- By Yori Yuliandra
- In Blog, Research Things, Story of Mine
1
Rasanya penelitian yang kami kerjakan waktu itu bukan kelas ecek-ecek, dan juga dengan dukungan dana yang jauh dari kata murah. Trus, bahasa Inggris yang kami gunakan di dalam menyiapkan naskah publikasinya juga close to very good lah… Tapi, ternyata ditolak berkali-kali oleh beberapa penerbit jurnal yang kami lamar. Walaupun di dalam email notifikasi penolakannya sering terdapat disclaimer “our decision doesn’t necessarily represents the quality of your work“, tapi tetap saja, it hurts. Sakit, tapi nggak berdarah 😉
Begitulah pengalaman pertama kalinya naskah yang saya ajukan ditolak oleh penerbit jurnal. Pengalaman di tahun 2018 ini menjadi salah satu cerita yang rasanya layak saya kenang dan catatkan dalam sejarah hidup. Ini adalah tentang determinasi dan kegigihan dalam mencapai target, tidak mudah menyerah ataupun sekonyong-konyong mencari jalan pintas. Ia juga mungkin tentang bagaimana kita harus tetap mengutamakan proses ketimbang hasil. Dan tak kalah penting, tentang kesabaran.
Read More»Untitled (You name it)
- At September 30, 2018
- By Yori Yuliandra
- In About Yori, Blog, Research Things
2
Tulisan ini is literally mungkin hanya semacam keresahan saja terkait dunia tulisan ilmiah dan scholarly journals. Jurnal predator? Bukan, bukan itu saja. Ada something else yang belakangan cukup meresahkan bagi saya personally. Meresahkan bukan hanya karena merasa terganggu dan a lil’ bit annoyed, tapi ada keresahan tentang bagaimana publishers atau jurnal dicurigai predator bekerja menjaring potential contributor whether for author, editor, or reviewer melalui email. (Tadi saya tulis “publishers” ya, saya nggak bilang predatory publishers lho, tapi Prof. Jeffrey Beal memang menyebutnya jurnal predator). So, bagian yang dicetak tebal pada kalimat sebelumnya adalah ide pokok dari tulisan ini *in case you are trying very hard to find one **
*Tetiba saya jadi ingat istilah #anakjaksel yang suka campur-campur bahasa. Tapi gpp lah, kebetulan saya memang temporarily lagi stay at Jaksel. Get cope with that yes… Meanwhile, let me just try to consistently write in Bahasa for the next passages.
Read More»Daftar Jurnal Terakreditasi Bidang Farmasi (Updated 2019)
Pertumbuhan jurnal ilmiah di Indonesia terbilang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jurnal Indonesia yang terindeks oleh DOAJ (Directory of Open Access Journals). Saat ini, setiap perguruan tinggi berlomba-lomba untuk mengelola jurnal ilmiah. Dalam rangka peningkatan kualitas terbitan ilmiah berkala, DIKTI juga memberlakukan akreditasi terhadap terbitan ilmiah tersebut dengan pemeringkatan yang disebut SINTA (Science and Technology Index). Khusus untuk bidang farmasi, jumlah jurnal yang sudah terakreditasi terus bertambah.
Berikut adalah daftar jurnal ilmiah nasional yang sudah terakreditasi SINTA:Â
Read More»Cara praktis membuat sitasi dan daftar pustaka dengan Mendeley
Setelah mengamati dengan cukup lama, saya akhirnya berkesimpulan bahwa kegiatan tulis-menulis artikel ilmiah kebanyakan di antara kita (pelajar/mahasiswa dan bahkan juga dosennya) sepertinya masih dipenuhi oleh ritual manual. Nggak percaya? Ini contohnya:
- membuat daftar isi dengan cara manual, copy paste judul bab, sub bab, dan sub sub bab dari naskah dan masukin nomor halamannya secara manual (harus scroll  down untuk lihat nomor halaman dan scroll up lagi untuk mengetikkan nomor halaman pada halaman daftar isi)
- membuat file untuk halaman kover tersendiri, halaman kata pengantar lain lagi filenya, trus bab I dan seterusnya juga dengan file tersendiri (tujuannya supaya pembuatan nomor halaman tidak terganggu akibat jenis nomor halaman yang harus dibedakan)
- membuat sitasi pada naskah secara manual, kemudian menyusun daftar pustaka secara manual juga (dengan resiko sitasi yang salah, tidak lengkap atau berlebih, atau daftar pustaka yang salah ketik, tidak lengkap, atau dengan format yang tidak seragam)
- atau bentuk ritual manual merepotkan lainnya
Berlangganan eJournal DIKTI Gratis untuk Dosen
- At April 22, 2016
- By Yori Yuliandra
- In Blog, Research Things, Tips & Trick
3
Stop press….! Sebelum membaca lebih lanjut, kiranya perlu saya sampaikan bahwa informasi dalam tulisan ini barangkali tidak begitu penting jika Anda bukan:
- Dosen di Perguruan Tinggi (baik negeri maupun swasta),
- Memiliki NIDN (Nomor Induk Dosen Nasional),
- Penulis dan peneliti, dan
- Ingin punya akun di beberapa journal database (ProQuest, CenGage, dll.)
Jika persyaratan di atas tidak terpenuhi, mungkin tulisan ini tidak relevan dan kurang menarik. Silakan baca tulisan lainnya, atau isi buku tamu aja, hehe… Sebaliknya, jika rincian di atas adalah Anda banget, maka informasi dalam tulisan ini sepertinya sangat penting. Kindly have a read…
Anyway, mungkin tidak banyak dosen yang tau bahwa sebenarnya DIKTI sudah berlangganan beberapa layanan jurnal ilmiah. Kalaupun tau, sepertinya juga tidak banyak yang sudah memanfaatkannya. Ya, DIKTI memang sudah lama
Read More»