Ada apa dengan antibiotik?
Di antara beberapa kelas obat yang digunakan di dalam dunia kesehatan hari ini, obat antibiotik bisa dikatakan sebagai obat yang paling populer dan paling banyak mendapat sorotan. Dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, obat antibiotik selalu mendapat perhatian lebih. Bahkan tahun 2011 ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) kembali menegaskan bahwa penggunaan obat antibiotik harus kembali “diperketat” karena penyakit infeksi kembali menjadi ancaman berat bagi kelangsungan hidup manusia.
Mungkin banyak di antara kita yang bertanya-tanya mengapa obat antibiotik ini sering menjadi pembahasan, atau mengapa ia begitu spesial. Padahal obat-obat lain juga tak kalah pentingnya, seperti antikanker, analgetik, antidepresan, dan banyak lagi. Simak penjabaran berikut ini.
Penyakit infeksi dan antibiotik: tinjauan sejarah ringkas
Sebelum dimulainya penggunaan obat-obat antiinfeksi oleh ras manusia, penyakit infeksi merupakan penyakit yang sangat mematikan dan nyaris tanpa peluang kesembuhan. Konon, pada zaman dahulu pernah terjadi wabah penyakit infeksi yang menyebabkan kematian pada 1/5 dari populasi manusia di bumi karena sifat penyakit infeksi yang dapat menular melalui berbagai cara. Bahkan karena dahsyatnya akibat yang dimunculkan oleh penyakit ini, masyarakat pada waktu itu meyakini bahwa penyakit tersebut adalah kutukan dari para dewa dan pasti berujung kematian.
Read More»Udah punya kalender April?
Salah satu hal yang tidak saya pahami tentang kreativitas adalah: mengapa ia muncul pada waktu yang sedikit agak kurang tepat. Mungkin hanya saya aja… tapi, entahlah… Bayangkan: membahas 75 jurnal internasional, membuat proposal penelitian, melanjutkan website yang terbengkalai, dan semuanya nyaris sudah dekat ke deadline. Mungkin karena saking banyaknya, akhirnya si kreativitas datang dengan tiba-tiba dan ngajak maen di Photoshop, dan akhirnya saya persembahkan:
Kalender April versi Wallpaper
Read More»Weekly Photo Challenge: Ocean

Pantai Losari, Makassar, Indonesia
Talking about ocean today will suddenly remind us about
Read More»Weekly Photo Challenge: Spring
The 7th post of weekly photo challenge: Spring
Do you believe that it's taken in the spring? Come on... We don't have spring in here... đ„
Frankly speaking, this weekly photo challenge topic is such a
Read More»Anda 1-144?
Sebenarnya agak pegal juga rasanya tangan ini untuk menulis sesuatu di halaman ini saat ini. Apa pasal coba? *bahasanya tidak seperti biasanya **mungkin karena tangan yang pegal menyebabkan pergeseran setelan bahasa Penyebabnya adalah sejak beberapa hari yang lalu saya terborgol oleh suatu halaman website yang gimanaaa gitu… â Karena susah mendeskripsikannya sebaiknya liat aja sendiri di sini
Ya, itu adalah website untuk menguji seberapa cepat anda bisa mengetik. Dan saya sudah mencobanya berkali-kali
Read More»Payakumbuh: The town where I grew up
Feels like yesterday when I was still in white and gray uniform studying in Senior High School. It was the last year where I was living in the town where I grew up: a small town named Payakumbuh. It was not a big town, but it’s now growing, faster than I predicted. I was born when this town was 15 years old. I spent my first 18 years in this town with family. Soon after being graduated from Senior High School, I went to university to study pharmacy, and then studied it again after having a bachelor degree. Ya, it’s been 8 years for me to live 150 k away from my home town.
Payakumbuh: where the story began
It’s still fresh in my mind what my home town looked like when I was a kid. The rocky street was still everywhere, and sometimes with big and deep holes. Our house was not even supplied with public electricity until the early 1990’s. Public transportation was a kind of expensive thing to use that we just went everywhere by foot, or bicycle at most. That was why I played somewhere not far enough from my house: playing football in the afternoon near the house, or perhaps just for hide and seek with a few friends. I and most of the kids counted on walks to go to school. I am also permanently reminded something about television. In my village, there was only
Read More»